Kompas TV internasional kompas dunia

Bentrokan dengan Polisi Israel Meletus Lagi di Dekat Masjid Al-Aqsa, 17 Warga Palestina Terluka

Kompas.tv - 18 April 2022, 08:34 WIB
bentrokan-dengan-polisi-israel-meletus-lagi-di-dekat-masjid-al-aqsa-17-warga-palestina-terluka
Polisi Israel dikerahkan di Kota Tua Yerusalem, Minggu, 17 April 2022. Polisi Israel bentrok dengan warga Palestina di luar Masjid Al-Aqsha setelah polisi ‘membersihkan’ kompleks Al-Aqsha dari warga Palestina untuk memfasilitasi kunjungan rutin orang Yahudi ke tempat suci tersebut. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Desy Afrianti

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Polisi Israel pada Minggu (17/4/2022) memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem untuk mengamankan jalan bagi pengunjung Yahudi ke tempat suci tersebut. Peristiwa ini memicu bentrokan yang menyebabkan 17 warga Palestina terluka. Kerusuhan terjadi hanya dua hari setelah bentrokan dengan warga Palestina di lokasi yang sama. 

Polisi Israel mengatakan mereka memasuki kompleks untuk memfasilitasi kunjungan rutin orang Yahudi ke tempat suci. Mereka 'membersihkan' kompleks dari warga Palestina, agar warga Yahudi dapat mengunjungi kompleks Al-Aqsha. Polisi Israel mengatakan warga Palestina telah menimbun batu dan mendirikan penghalang untuk mengantisipasi kedatangan warga Yahudi.

Kompleks yang berada di puncak bukit tersebut merupakan tempat paling suci ketiga dalam ajaran Islam. Sementara bagi umat Yahudi, kompleks tersebut merupakat tempat paling suci, yang mereka sebut sebagai Temple Mount. Perebutan tempat suci ini telah memicu banyak tindakan kekerasan.

Baca Juga: Pesan Paskah Paus Fransiskus: Dunia Menginginkan Perdamaian di Ukraina

Tahun ini waktu suci bagi ketiga agama pun terjadi bersamaan, yaitu bulan suci Ramadan bagi umat Islam, pekan suci umat Kristen yang berpuncak pada Minggu Paskah dan Paskah bagi umat Yahudi. Karena terjadinya waktu suci yang berbarengan ini, puluhan ribu pengunjung berbondong-bondong menuju Yerusalem, terlebih setelah pembatasan karena virus corona telah dicabut.

Polisi Israel menuduh orang-orang Palestina menodai tempat suci, sementara pejabat Palestina menuduh Israel mencoba membagi tempat suci yang sensitif itu. 

“Apa yang terjadi di Masjid Al-Aqsha adalah eskalasi yang berbahaya, akibatnya ditanggung oleh pemerintah Israel,” kata Nabil Abu Rdeneh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, seperti dikutip dari The Associated Press.

Video amatir yang beredar di media sosial menunjukkan polisi menggunakan tongkat untuk memukul warga Palestina yang ditangkap. Hal ini semakin meningkatkan tuduhan bahwa mereka menggunakan kekerasan berlebihan. Dalam satu video, seorang petugas terlihat memukuli seorang pria yang tidak bersenjata saat dia berdiri di samping seorang anak.

Baca Juga: Polisi Israel Serang Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, AS Ungkap Keprihatinan

Omer Barlev, menteri Israel yang bertanggung jawab atas polisi, mengatakan penting untuk memastikan kebebasan beribadah. “Tetapi kami tidak akan berkompromi ketika kekerasan dan teror terjadi,” ujarnya.

Polisi ‘membersihkan’ lapangan terbuka di luar masjid Al Aqsha dari warga Palestina pada Minggu pagi. Namun demikian, puluhan warga Palestina tetap berada di sana sambil meneriakkan “Allahu Akbar.” Video yang dirilis polisi menunjukkan sekelompok kecil pemuda melemparkan batu, serta meletuskan kembang api yang ditembakkan dari dalam masjid.

Layanan medis Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 17 warga Palestina terluka, termasuk lima orang yang dirawat di rumah sakit. Sementara Polisi Israel melaporkan sembilan penangkapan. 

Yordania bertugas sebagai penjaga tempat suci, mengeluarkan pernyataan yang mengutuk tindakan Israel. Yordania mengatakan tindakan itu merusak semua upaya yang dilakukan untuk menjaga ketenangan dan perdamaian.

Di bawah pemahaman lama, orang Yahudi diizinkan untuk mengunjungi Temple Mount tetapi dilarang berdoa di sana. Selama beberapa dekade, orang Yahudi menghindari ibadah di sana.

Baca Juga: Palestina Sebut Serbuan Israel ke Al-Aqsa Setara Deklarasi Perang, Minta Intervensi Internasional

Pihak berwenang Israel mengatakan mereka berkomitmen untuk mempertahankan status quo, tetapi dalam beberapa tahun terakhir kelompok besar nasionalis dan agama Yahudi telah mengunjungi situs tersebut secara teratur dengan pengawalan polisi. Hal ini dianggap warga Palestina sebagai provokasi.

Jumlah pengunjung Yahudi pun kerap meningkat saat hari raya keagamaan. Para pejabat Palestina mengatakan hampir 550 pengunjung Yahudi memasuki kompleks itu pada hari raya keagamaan. Sedangkan pada hari-hari biasa hanya mencapai beberapa puluh orang.

Praktik semacam itu telah memicu kekhawatiran di kalangan warga Palestina bahwa Israel berencana untuk mengambil alih kompleks Masjid Al-Aqsha. Israel membantah keras klaim tersebut, dengan mengatakan pihaknya berkomitmen untuk melindungi kebebasan beribadah bagi semua umat.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x