Kompas TV internasional kompas dunia

WHO: Covid-19 Merampas Hampir 15 Juta Jiwa Dua Tahun Terakhir, Lebih Dua Kali Lipat Angka Resmi

Kompas.tv - 5 Mei 2022, 21:29 WIB
who-covid-19-merampas-hampir-15-juta-jiwa-dua-tahun-terakhir-lebih-dua-kali-lipat-angka-resmi
Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus. Organisasi Kesehatan Dunia pada Kamis, 5 Mei 2022 memperkirakan bahwa hampir 15 juta orang tewas baik oleh virus corona atau oleh dampaknya pada sistem kesehatan yang kewalahan dalam dua tahun terakhir, lebih dari dua kali lipat jumlah kematian resmi 6 juta orang tewas. (Sumber: AP Photo/Nardus Engelbrecht, File)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

LONDON, KOMPAS.TV — Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperkirakan hampir 15 juta orang tewas baik oleh virus corona atau oleh dampaknya pada sistem kesehatan yang kewalahan dalam dua tahun terakhir. Angka itu,  lebih dari dua kali lipat jumlah kematian resmi 6 juta, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Kamis (5/5/2022).

Sebagian besar korban tewas berada di Asia Tenggara, Eropa dan Amerika.

Dalam sebuah laporan yang dirilis hari Kamis, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, menggambarkan angka itu membuat kita "tersadar," seraya mengatakan temuan harus mendorong negara-negara untuk berinvestasi lebih banyak dalam kapasitas mereka untuk memadamkan keadaan darurat kesehatan di masa depan.

Para ilmuwan yang ditugaskan oleh WHO untuk menghitung jumlah sebenarnya kematian akibat Covid-19 antara Januari 2020 dan akhir tahun lalu memperkirakan ada antara 13,3 juta dan 16,6 juta kematian.

Penyebab kematian baik secara langsung oleh virus corona atau dikaitkan dengan dampak pandemi pada sistem kesehatan, seperti penderita kanker yang tidak dapat berobat ketika rumah sakit penuh dengan pasien Covid-19.

Angka-angka ini didasarkan pada data yang dilaporkan negara dan pemodelan statistik. WHO tidak segera merinci angka untuk membedakan antara kematian langsung akibat Covid-19 dan lainnya yang disebabkan oleh pandemi.

“Ini mungkin tampak seperti latihan menghitung kacang, tetapi angka temuan WHO ini sangat penting untuk kita memahami bagaimana harus memerangi pandemi di masa depan dan (bagaimana) terus menanggapi pandemi saat ini,” kata Albert Ko, spesialis penyakit menular di Yale School of Public Health yang tidak terkait dengan penelitian WHO.

Baca Juga: WHO Sebut Omicron Varian BA.4 dan BA.5 Jadi Penyebab Lonjakan Penularan Covid-19 di Afrika Selatan

Jenazah terduga korban virus Corona dibungkus plastik berlapis, terbaring menunggu kantung jenazah, di sebuah rumah sakit di Indonesia, pada 18 April 2020. WHO memperkirakan hampir 15 juta orang tewas baik oleh virus corona atau oleh dampaknya pada sistem kesehatan yang kewalahan dalam dua tahun terakhir, lebih dari dua kali lipat jumlah kematian resmi 6 juta. (Sumber: Joshua Irwandi, World Press Photo via AP)

Misalnya, kata Ko, keputusan Korea Selatan untuk berinvestasi besar-besaran dalam kesehatan masyarakat setelah menderita wabah MERS yang parah memungkinkannya untuk keluar dari Covid-19 dengan tingkat kematian per kapita sekitar seperdua puluh dari Amerika Serikat.

Angka akurat tentang kematian akibat Covid-19 menjadi masalah selama pandemi, karena angka tersebut hanya sebagian kecil dari kehancuran yang ditimbulkan oleh virus Corona, sebagian besar karena pengujian yang terbatas dan perbedaan dalam cara negara menghitung kematian akibat Covid-19.

Menurut angka pemerintah yang dilaporkan ke WHO dan hitungan terpisah yang disimpan oleh Universitas Johns Hopkins, ada lebih dari 6 juta kematian akibat virus corona yang dilaporkan hingga saat ini.

Para ilmuwan di Institute of Health Metrics and Evaluation di University of Washington menduga ada lebih dari 18 juta kematian akibat Covid-19 dari Januari 2020 hingga Desember 2021. Angka itu didapat dari penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Lancet



Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x