Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Kapal Rusia yang Angkut 27.000 Ton Gandum Curian dari Ukraina Diyakini Berlabuh di Suriah

Kompas.tv - 11 Mei 2022, 20:18 WIB
kapal-rusia-yang-angkut-27-000-ton-gandum-curian-dari-ukraina-diyakini-berlabuh-di-suriah
Foto satelit ini menunjukkan kapal Matros Pozynich (tengah) berada di dalam pelabuhan di Latakia, Suriah, Selasa (10/5/2022). Kapal Rusia itu dituding mengangkut 27.000 ton gandum curian dari Ukraina. (Sumber: Planet Labs PBC via AP)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Gading Persada

LVIV, KOMPAS.TV – Sebuah kapal Rusia yang diyakini mengangkut gandum curian Ukraina disebut telah berlabuh di Suriah. Hal itu terungkap lewat foto-foto satelit seperti dilaporkan Associated Press, Rabu (11/5/2022).

Foto satelit yang diambil pada Selasa (10/5) oleh Planet Labs LBC itu menunjukkan kapal Matros Pozynich tengah bersandar di Latakia, Suriah.

Kapal yang tampak pada foto itu tampak sesuai dengan karakterisik dan dimensi kapal pengangkut Rusia itu.

Baca Juga: Rusia-Ukraina Produsen Gandum Murah ke Indonesia, Perang Membuat Harga Melambung

Hampir sepekan lalu, kapal Matros Pozynich mematikan transponder atau pemancar radio di Kepulauan Siprus di Laut Mediterania, hingga keberadaannya tak bisa dilacak.

Samir Madani, salah seorang pendiri perusahaan pelacak daring TankerTrackers.com, juga meyakini bahwa kapal yang berlabuh di Latakia adalah Matros Pozynich.

Ini, katanya pada Associated Press, berdasarkan dimensi ukuran dan posisi tercatat terakhir kapal Rusia itu.

Ukraina menuding kapal Rusia itu mengangkut 27.000 gandum yang dicuri dari negara yang diinvasi itu. Ukraina menuduh Rusia semula berupaya mengirim gandum itu ke Mesir, yang lalu menolak menerima kiriman kargo itu.

Baca Juga: Pentagon Bantah Bantu Tenggelamkan Kapal Perang Rusia, tetapi Akui Beri Ukraina Informasi Intelijen

Para diplomat Ukraina telah menyerukan pada berbagai negara agar tak menerima gandum curian itu. 

Pemilik terdaftar kapal itu, Crane Marine Contractor LLC dari Astrakhan, Rusia, belum memberikan respons atas tudingan itu.

Rusia diketahui memiliki hubungan dekat dengan Suriah. Serangan militer Rusia dibantu dukungan Iran berhasil memukul mundur para pemberontak yang berupaya melengserkan Presiden Suriah Bashar Assad usai Pemberontakan Arab pada 2011. 

Rusia masih mempertahankan sebuah pangkalan angkatan laut dan udara di Suriah. Kendati begitu, Rusia dilaporkan telah merotasi pasukannya keluar Suriah untuk membantu perangnya di Ukraina.

Baca Juga: Greenpeace Cegat Kapal Tanker Rusia di Pesisir Norwegia, Dianggap Biayai Perang di Ukraina

 



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x