Kompas TV regional peristiwa

Panglima TNI Andika Sebut Paham ISIS Tak Berkembang di Sulteng: Masyarakat Ingin Hidup Damai

Kompas.tv - 14 Mei 2022, 02:22 WIB
panglima-tni-andika-sebut-paham-isis-tak-berkembang-di-sulteng-masyarakat-ingin-hidup-damai
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa saat memberi arahan kepada jajarannya saat membahas rekrutmen perwira karier TNI 2022 di Markas Besar TNI, Jakarta, sebagaimana disiarkan kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Rabu (9/3/2022). (Sumber: ANTARA/Genta Tenri Mawangi)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

PALU, KOMPAS.TV - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Andika Perkasa optimistis paham radikal kelompok teroris ISIS tidak berkembang di Sulawesi Tengah.

Demikian dikatakan Jenderal TNI Andika saat melakukan kunjungan kerja di Palu. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu mengatakan sejauh ini tingkat kondusivitas di Sulteng secara umum kian membaik.

Baca Juga: Ada Kekhawatiran TNI/Polri Aktif Jadi Penjabat Kepala Daerah, Imparsial Sebut 3 Prasyarat Ini

"Ideologi kebangsaan perlu diperkuat sebagai landasan bernegara. Untuk menghindari paham-paham radikal masuk ke sendi masyarakat, maka semua pihak memiliki peran," ujar Andika pada Jumat (13/5/2022).

Saat ini, bersama Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), TNI sedang melakukan upaya-upaya pencegahan paham radikal kelompok ISIS.

Dalam melakukan pencegahan paham radikal tersebut, kata Andika, butuh peran serta tokoh masyarakat, termasuk rakyat Indonesia.

Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Hormati Keputusan IDI Berhentikan dr Terawan dari Keanggotaan

Di Sulteng, toleransi umat beragama menjadi modal penting dalam mencegah masuknya paham-paham yang sengaja merusak tatanan sosial yang sejak lama memegang teguh ideologi bangsa.

"Pencegahan dini dimulai dari lingkungan tempat tinggal masing-masing, apakah melalui pendekatan sosial, keagamaan, dan pendidik," tutur Andika.

Menurutnya, Sulteng memiliki kekuatan sosial yang dapat menangkal paham radikal tumbuh dalam kehidupan masyarakat karena paham-paham seperti itu bertentangan dengan setiap ajaran agama di Indonesia.

Baca Juga: Pelaku Penculikan Puluhan Anak di Sejumlah Wilayah Mantan Napi Terorisme, Pernah Ikut di Poso

"Masyarakat tentunya ingin hidup damai. Ada pihak-pihak tertentu yang sengaja merusak kesatuan dan persatuan bangsa,” ujar Andika.

“Oleh karena itu negara hadir dalam berikan pengayoman kepada seluruh rakyat Indonesia dengan berbagai upaya yang telah dilakukan.”

Baca Juga: Hasil Thomas Cup 2022: Shesar Hiren Kunci Kemenangan 3-2 Indonesia atas Jepang, Garuda ke Final!

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x