Kompas TV internasional kompas dunia

PBB Kutuk Keras Pembunuhan Jurnalis Al-Jazeera Shireen Abu Akleh, Inginkan Penyelidikan yang Adil

Kompas.tv - 15 Mei 2022, 06:00 WIB
pbb-kutuk-keras-pembunuhan-jurnalis-al-jazeera-shireen-abu-akleh-inginkan-penyelidikan-yang-adil
Shireen Abu Akleh, jurnalis Palestina Al Jazeera tampak berdiri dengan latar Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Shireen Abu Akleh tewas tertembak militer Israel saat meliput serangan militer Israel di Jenin, Tepi Barat, Rabu (11/5/2022) pagi. (Sumber: Al Jazeera Media Network via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

NEW YORK, KOMPAS.TV - Dewan Keamanan PBB mengutuk pembunuhan jurnalis Al-Jazeera, Shireen Abu Akleh.

PBB pun meminta agar dilakukan penyelidikan yang adil dan tak memihak terkait kematian Abu Akleh.

Abu Akleh tewas Rabu (11/5/2022), saat meliput serangan militer Israel di Jenin, Tepi Barat.

Kematiannya pun menimbulkan kemarahan dari banyak pihak.

Baca Juga: Lavrov: Barat Lancarkan Perang Hibrida Total, Rusia Justru Dapat Banyak Mitra Baru

Sejumlah saksi mata menegaskan tentara Israel yang menembak Abu Akleh hingga tewas.

“Anggota Dewan Keamanan PBB meminta dilakukan penyelidikan secepatnya, menyeluruh, transparan dan adil, serta tak memihak atas pembunuhan itu, dan menekankan perlunya memastikan akuntabilitas,” bunyi pernyataan mereka, Jumat (13/5/2022) dikutip dari BBC.

Meski pernyataan itu menunjukkan persatuan Dewan Keamanan PBB yang jarang terjadi berkaitan dengan Israel, sumber-sumber diplomati mengatakan ada negosiasi yang sulit mengenai isi teks tersebut.

China dilaporkan berhasil mendorong AS menyingkirkan paragraf yang mencela pelanggaran yang dilakukan terhadap media secara global.

Juga paragraf membela kebebasan mereka dan mendesak perlindungan saat meliput operasi militer.

Baca Juga: Tentara Israel Larang Muslim Masuk ke Pemakaman Jurnalis Al-Jazeera Shireen Abu Akleh

Sebaliknya tes itu mengatakan bahwa jurnalis harus dilindungi sebagai warga sipil.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres merasa terganggun dengan konfrontasi yang dilakukan polisi Israel terhadap warga Palestina saat pemakaman Abu Akleh di Yerusalem.

Guterres mengatakan ia tergerak dengan curahan simpati ribuan pelayat Palestina selama dua hari terakhir.

Ia menegaskan bahwa itu merupakan bukti atas pekerjaan dan kehidupan Abu Akleh.



Sumber : BBC

BERITA LAINNYA



Close Ads x