Kompas TV olahraga kompas sport

Arsenal Berharap Keajaiban ke Liga Champions, Spurs Nyaman di Empat Besar

Kompas.tv - 17 Mei 2022, 07:07 WIB
arsenal-berharap-keajaiban-ke-liga-champions-spurs-nyaman-di-empat-besar
Granit Xhaka, pemain senior Arsenal merasa timnya memang tidak layak di Liga Champions dan berharap keajaiban (Sumber: Sky Sport via Antara)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Usai takluk 2-0 saat melawat ke St James Park, markas Newcastle United, Arsenal kini hanya bisa berharap keajaiban untuk bisa melaju ke Liga Champions musim depan.

Granit Xhaka, pemain senior Arsenal, menilai hasil Newcastle United vs Arsenal yang berakhir buruk bagi timnya itu memang layak didapatkan.

Bahkan, pemain asal Swiss itu menilai para pemain Arsenal tidak layak di lapangan karena saking buruknya permainan tim anak asuhan Mikel Arteta tersebut.

"Sulit mencari kata-kata yang tepat. Dari menit pertama hingga ke-90 kami memang tidak pantas berada di lapangan," katanya kepada Sky Sports seperti dikutip Antara, Selasa (17/5/2022). 

Dalam laga di St James' Park yang berkesudahan 2-0 untuk Newcastle itu, Arsenal tampil bapuk.

Granit Xhaka dkk. sebenarnya masih berpeluang merebut tiket kualifikasi Liga Champions, tapi kini berselisih dua poin di bawah Tottenham Hotspur (68 poin) yang nyaman menempati posisi keempat.

Namun, posisi itu sulit mengingat di laga terakhir Arsenal harus berhadapan dengan tim kuat Everton yang sedang berjuang dari degradasi, sedangkan Spurs bertandinga lawan Norwich City sang buncit klasemen.

Baca Juga: Chelsea Segel 4 Besar, Spurs-Arsenal Rebutan Tiket Liga Champions

Xhaka pun sulit menerima kekalahan Arsenal yang membuat posisi mereka kian sulit.

Ia pun berharap keajaiban terjadi. Apalagi, sudah gagal enam musim berturut-turut untuk ke Liga Champions. 

“Saya tak bisa menjelaskan kenapa kami kalah. Jelas, kami tidak mematuhi rencana dan tidak mendengarkan pelatih instruksi pelatih. Apa yang terjadi sungguh bencana. Kami semua seperti tidak pantas bermain dalam Liga Champions atau bahkan Liga Europa. Sungguh berat untuk diterima saat ini," paparnya. 

"Saya tidak tahu mengapa kami tidak melakukan apa yang diminta pelatih kepada kami," imbuhnya. 

Pemain berusia 29 tahun yang mengalami masa sulit di Arsenal setelah dicopot dari posisi kapten pada 2019 itu membantah, kurangnya pengalaman dalam skuad Mikel Arteta adalah masalah mereka musim. 

"Bukan soal itu. Kami memang tidak berada di level seharusya. Padaha, bagi kami ini (lawan Newcastle-Red) salah satu pertandingan terpenting. Kami merasa sangat mengecewakan orang-orang yang sudah datang ke sini," kata dia.

Ia pun mengisahkan ruang ganti Arsenal yang hanya bisa terdiam dan sunyi usai kekalahan itu. 

"Maaf kepada mereka (penggemar), saya tidak punya kata lain. Ruang ganti sangat sunyi. Rencana permainan sungguh berbeda dengan apa yang kami jalani selama selama 90 menit setelahnya," tutupnya. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x