Kompas TV nasional peristiwa

Pemerintah Gandeng Perusahaan Raksasa Asal AS Perkuat Keamanan Siber di Indonesia

Kompas.tv - 26 Mei 2022, 21:46 WIB
pemerintah-gandeng-perusahaan-raksasa-asal-as-perkuat-keamanan-siber-di-indonesia
Menteri Komunikasi dan Infomatika (Menkominfo) Johnny G Plate. (Sumber: Kominfo)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Indonesia menggandeng perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat, Cisco untuk membangun dan memperkuat keamanan siber di Tanah Air.

Menteri Komunikasi dan Infomatika (Kominfo) Johnny G Plate mengatakan, keterlibatan Cisco diharapkan dapat menjaga ruang digital Indonesia tetap bersih.

Baca Juga: Lulus Kuliah dari Global Cyber University, Pidato Wisuda Jungkook BTS Curi Perhatian

Terlebih, saat ini Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara.

"Kemarin bertemu Cisco membicarakan tentang bagaimana cyber security khususnya technology security agar menjaga ruang digital tetap bersih," kata Johnny di sela-sela pertemuan World Economy Forum di Davos, Swiss, yang dikutip pada Kamis (26/5/2022).

Apalagi, kata dia, di Indonesia banyak sekali illegal fintech, kebocoran data, hingga penyebaran berita bohong alias hoaks.

Baca Juga: Siber Polda Metro Jaya Rilis Aplikasi yang Diduga Curi Data Pengguna, Ada Salat dan Azan

Johnny menuturkan, cyber security atau keamanan siber saat ini menjadi pekerjaan rumah Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Sebab, keamanan siber diperlukan agar bisa mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Menurut Johnny, alasan pihaknya menggandeng Cisco karena perusahaan tersebut memiliki komitmen untuk membantu pemerintah Indonesia menyiapkan teknologi yang tepat untuk membersihkan ruang digital.

Baca Juga: Malware dan Trojan Activity jadi Kategori Serangan Siber Terbanyak yang Masuk ke Indonesia

“Cisco tentu mempunyai teknologinya dan bersama-sama kita akan merumuskan pilihan teknologi yang tepat," ujar Johnny.

"Khususnya berkaitan dengan fisik, jangan sampai nanti ruang digital kita kotor."

Baca Juga: Peringatan FBI: Perusahaan AS Bisa Jadi Incaran Serangan Siber Rusia Seiring Eskalasi di Ukraina

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x