Kompas TV nasional peristiwa

8 Warga Cipete Selatan Terserang Penyakit Misterius, Gejalanya Demam Tinggi dan Ada Bercak Merah

Kompas.tv - 1 Juni 2022, 22:49 WIB
8-warga-cipete-selatan-terserang-penyakit-misterius-gejalanya-demam-tinggi-dan-ada-bercak-merah
Petugas Subdit Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan memeriksa sampel tikus yang diduga menjadi perantara penyakit misterius menyerang delapan warga Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2022). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak delapan warga Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan terserang penyakit misterius yang diduga berasal dari tikus.

Delapan warga yang tinggal di RT 08 dan 10 RW 02 di Jalan Melati Satu, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan itu mengalami demam tinggi dan mengeluhkan adanya bercak merah pada bagian lengan dan kaki dalam waktu berdekatan.

Ketua RT 08 M Sofyan menjelaskan delapan warga tersebut sudah berobat ke puskesmas dan klinik terdekat.

Baca Juga: 2 Warga Cilandak Terinfeksi Penyakit Zonosis, Diduga dari Tikus!

Hasil keterangan dokter Puskesmas, penyakit delapan warga tersebut sama dan diduga dari tikus.

Pihak Puskesmas menyatakan akan ada petugas Sudinkes Jakarta Selatan yang akan meninjau sejumlah warga yang jatuh sakit.

Tim Sudinkes Jaksel tiba kemudian meminta agar warga menangkap tikus di kawasan perumahan warga yang terpapar penyakit misterius untuk diteliti.

Menurut Sofyan kurang lebih ada 50 ekor tikus yang didapat warga. Rincian dari RT 10 dan RT 08 masing-masing menangkap 25 ekor tikus.

Baca Juga: Selain Virus Corona, Ini Penyakit yang Ditularkan Kelelawar

Tim kemudian mengambil sempel tikus yang ditangkap warga tersebut untuk mengetahui apakah ada kemungkinan penyakit tersebut berasal dari virus yang ada pada hewan lalu menular ke manusia.

"Diambil sampel darah dan hati atau ginjalnya. Sebelum ada pembedahan (tikus), itu juga dilakukan seperti swab dari mulut dan anus," ujar Sofyan, dikutip dari Kompas.com.

Diteliti di IPB

Terpisah Petugas Subdit Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Sorta menjelaskan sejumlah sampel yang didapat dari tikus dikirim ke laboratorium di Institut Pertanian Bogor untuk diteliti.

Baca Juga: Penyakit Misterius Tewaskan 89 Orang di Sudan, WHO Kesulitan Capai Lokasi Akibat Banjir

Sampel tikus ini diambil dengan cara swab mulut dan anus, kemudian pengambilan darah dan ginjal.

Metode ini untuk memeriksa virus atau bakteri dari tikus yang menular ke manusia. Sorta menjelasakan beberapa penyakit yang dapat ditularkan tikus seperti leptospirosis, hanta

"Diduga ditularkan oleh salah satunya tikus yang kita sebut zoonosis. Jadi kita sekarang melakukan pemeriksaan baik itu virus atau bakteri yang akan kita ambil melalui swab," ujar Sorta.

 



Sumber : Kompas TV, Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x