Kompas TV nasional peristiwa

BUMN Tak Sponsori Formula E, Proposal Terlambat Masuk Disebut sebagai Penyebab

Kompas.tv - 3 Juni 2022, 17:38 WIB
bumn-tak-sponsori-formula-e-proposal-terlambat-masuk-disebut-sebagai-penyebab
Arya Sinulingga, juru bicara Kementerian BUMN, menyampaikan klarifikasi soal tidak adanya perusahaan BUMN di sponsorship Formula E, Jumat (3/6/2022). (Sumber: KOMPASTV)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS. TV – Ketua Pelaksana ajang balap Formula E Ahmad Sahroni menyinggung soal tidak adanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi sponsor kegiatan Formula E di Jakarta.

Menanggapi hal itu, juru bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyampaikan klarifikasi soal tidak adanya perusahaan BUMN di sponsorship Formula E. Menurut Arya, ketiadaan BUMN menjadi sponsor karena terlambatnya pengajuan proposal dari pelaksana.

“Dalam mendukung event besar dan berskala internasional, BUMN memerlukan waktu untuk melakukan proses pengkajian sponsorhip,” kata Arya Sinulingga dalam keterangannya, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga: Ahmad Sahroni Borong Tiket Formula E untuk 640 Orang Senilai Rp 1,2 Miliar

Dia menyatakan, event formula E bakal diselenggarakan pada 4 Juni 2022. Tetapi sebagian dari korporasi di BUMN baru menerima proposal sponsorship dari panitia penyelenggara sebulan sebelum hari H balapan Formula E.

“Kementerian BUMN menerima informasi bahwa sebagian dari korporasi di bawah BUMN menerima proposal sponsorship dari Panitia Penyelenggara Jakarta E-Prix 2022 rata-rata sebulan sebelum event itu diselenggarakan,” tutur Arya.

Padahal, disebutkan Arya, paling tidak BUMN memerlukan waktu tiga bulan untuk mengkaji proposal sebuah event internasional.  

Baca Juga: Besok, 22 Pebalap Akan Menjajal Lintasan Formula E Jakarta! Bagaimana Persiapannya?

“Pada umumnya BUMN menerima proposal event besar berskala nasional dan internasional paling  cepat tiga bulan sebelumnya atau bahkan setahun sebelumnya,” ungkapnya.

Sebab, Arya menegaskan, perusahaan BUMN perlu melakukan pengkajian kelayakan bisnis dan model kerja sama untuk setiap proposal yang masuk. Hal ini untuk memenuhi prinsip Good Corporate Governance (GCG).

“Dengan demikian, ada waktu yang cukup untuk melakukan kajian sebelum mengambil keputusan yang didasari oleh aspek bisnis dan kontribusi nilai sosial BUMN kepada masyarakat,” pungkasnya.

Baca Juga: Buntut BUMN Tak Jadi Sponsor Formula E Jakarta, Sahroni Beberkan Kekecewaanya

Jadi, Arya membantah bahwa ada kebijakan agar BUMN menghambat penyelenggaraan ajang Formula E. Menurutnya, tidak ada kebijakan dari pemerintah untuk menghambat sponsorhip bagi kegiatan tersebut.

Bahkan, disebutkan Arya, PT Indosat TBK yang sebagian sahamnya dimiliki BUMN, telah menjadi salah satu perusahaan yang mendukung acara tersebut.

Dia menyelesalkan adanya pendapat-pendapat yang menganggap BUMN sengaja tidak mensponsori Formula E. Menurut Arya, Kementerian BUMN pada prinsipnya mendukung semua inisiatif untuk memajukan pembangunan bangsa dan termasuk berbagai program industri pariwisata nasional, seperti event di MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok beberapa waktu lalu.

“Saat ini BUMN berkonsentrasi untuk mendukung perhelatan besar negara, yaitu pertemuan G-20 di Bali, Oktober 2022 mendatang,” tegasnya.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x