Betah dan Nyaman di Pucuk, Lagu 'Hati-Hati di Jalan' Milik Tulus Masih Tak Terkalahkan di Spotify

JAKARTA, KOMPAS.TV - Lagu 'Hati-hati di Jalan' yang dinyanyikan oleh Tulus menembus rekor baru sebagai lagu yang memuncaki tangga lagu Indonesia Top 50 dengan durasi terlama.

Lagu tersebut nyatanya tetap konsisten berada di peringkat atas selama 12 minggu berturut-turut sejak dirilis pada Maret 2022.

Lagu milik Tulus tersebut mengalahkan dua pemegang rekor sebelumnya yakni Weird Genius bersama Sara Fajira lewat 'Lathi' (posisi satu selama 6 minggu di 2020) dan Pamungkas lewat 'To the Bone' (posisi satu selama 11 minggu di 2021).

Baca Juga: Lagu Tulus 'Hati-hati di Jalan' Tembus Billboard 200, Sandiaga Uno: Super Duper Bangga

Head of Music Spotify Asia Kossy Ng mengatakan, pihaknya sangat takjub dapat melihat artis-artis lokal terus meraih pencapaian untuk jumlah pendengarnya di Spotify.

"Kami telah menyaksikan bagaimana lagu ‘Hati-Hati di Jalan’ ini tumbuh dengan pesat selama 12 minggu terakhir di Spotify. Pertumbuhan ini menunjukkan betapa besarnya dukungan pendengar lokal untuk lagu-lagu Indonesia,” kata Kossy, dilansir dari Antara, Sabtu (4/6/2022).

'Hati-Hati di Jalan', salah satu dalam album keempat Tulus bertajuk 'Manusia', naik peringkat dan memuncaki Top 50 Indonesia Charts di Spotify hanya dalam kurun waktu sehari setelah perilisannya.

Tidak lama berselang, pada 9 Maret 2022 lagu tersebut mencetak prestasi baru, yakni menjadikan Tulus sebagai musisi dengan lagu yang paling banyak didengarkan dalam 24 jam di Spotify di Indonesia.

Baca Juga: Sukses Bikin Sejagat Twitter Patah Hati, Begini Lirik Hati-Hati di Jalan - Tulus

Prestasi ini melampaui rilisan terbaru pada tahun 2021 seperti 'Butter' milik BTS, 'Easy on Me' milik Adele, dan 'Happier' milik Olivia Rodrigo.

Lagi-lagi, ini menjadi prestasi baru untuk Tulus pada album terbarunya bertajuk 'Manusia'.

'Hati-hati di Jalan' merupakan salah satu lagu dari album terbaru Tulus berjudul 'Manusia' yang rilis awal tahun ini.

'Manusia' merupakan album studio Tulus keempat setelah 'Tulus' (2011), 'Gajah' (2014), dan 'Monokrom '(2016).