Kompas TV entertainment selebriti

Sosok Candy, Mahasiswa Non-Muslim dari Madagaskar Jadi Lulusan Terbaik UIN Jakarta

Kompas.tv - 9 Juni 2022, 18:42 WIB
sosok-candy-mahasiswa-non-muslim-dari-madagaskar-jadi-lulusan-terbaik-uin-jakarta
Rahasimamonjy Lovanavalona Allison Candy, Mahasiswa Non-Muslim dari Madagaskar jadi Lulusan Terbaik UIN Jakarta. (Sumber: Dok. UIN Jakarta)
Penulis : Dian Septina | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Rahasimamonjy Lovanavalona Allison Candy, mahasiswa asal Madagaskar di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta, menjadi satu-satunya peserta wisuda non-muslim terbaik di kampus tersebut.

Dilansir dari laman kampus, dalam wisuda itu Candy dinobatkan menjadi salah satu peserta wisuda terbaik di tingkat fakultas dengan nilai IPK 3,65.

Candy berhasil lulus menjadi sarjana dari Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Jakarta (FISIP UIN Jakarta).

Acara wisuda tersebut dilakukan pada Sabtu, 4 Juni 2022 dan diikuti peserta sebanyak 1.041 orang.

Baca Juga: Profil Buya Syafii Maarif Cendekiawan dan Tokoh Muhammadiyah Berpengaruh Asal Minangkabau

Candy mengungkapkan bahwa bahasa Arab masih asing baginya karena di negara asalnya, Madagaskar, penduduknya menggunakan bahasa Perancis sebagai bahasa nasional.

Kendati tidak menguasai sepenuhnya, sambung Candy, ia tetap berusaha belajar bahasa Arab seperti mahasiswa lainnya.

“Saya menganggap ini sebuah tantangan karena saya harus banyak belajar tentang Islam dan bahasa Arab,” ujarnya seperti dikutip di laman resmi UIN Jakarta.

Candy bercerita untuk belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar perkuliahan, dia menjalani kursus yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN Jakarta. Selain itu, sehari-hari dia juga banyak belajar dari teman-teman kuliahnya.

Baca Juga: Profil Emmeril Khan Mumtadz, Anak Ridwan Kamil yang Terseret Arus Sungai di Swiss

Secara bertahap, Candy akhirnya menguasai bahasa tersebut hingga kini fasih berbahasa Indonesia.

“Ya soal bahasa Indonesia saya peroleh dari kursus di Pusat Pengembangan Bahasa. Sekarang saya sudah bisa berbahasa Indonesia,” jelasnya.

Untuk memperoleh gelar sarjananya, ia menyelesaikan skripsi dengan bahasa Inggris yang berjudul Indonesia Soft Power Diplomacy Toward Madagascar via Education and Cultural Exchange: Darmasiswa Scholarship Period 2016-2019.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x