Kompas TV video vod

Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina, 39 Paspampres Telah Intens Gelar Latihan Pengamanan

Kompas.tv - 25 Juni 2022, 21:25 WIB
Penulis : Aisha Amalia Putri

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kunjungan kepala negara ke daerah konflik ini, mengingatkan pada situasi saat mendiang presiden kedua RI, Soeharto ke Bosnia-Herzegovina yang dilanda konflik antaretnis yang membuat republik federal sosialis Yugoslavia pecah menjadi beberapa negara.

Ada cerita menarik, yang dibagikan Mantan Komandan Grup A Pasukan Pengaman Presiden, Sjafrie Sjamsoeddin, dalam buku Pak Harto, The Untold Stories.

Saat itu Sjafrie Komandan Grup A Paspampres yang ikut ke Zagreb.

Baca Juga: Jadi Juru Damai, Jokowi Akan Kunjungi Rusia & Ukraina Dikawal 39 Paspampres!

Situasi Sarajevo saat itu menjadi "arena" para penembak runduk (sniper) pasukan dan gerilyawan serbia berburu sasaran.

Mereka tidak segan menembaki warga sipil hingga pasukan penjaga perdamaian perserikatan bangsa-bangsa (PBB).

Demi menyamarkan Soeharto yang hanya mengenakan mantel dan peci lantas turun dari pesawat.

Sjafrie Sjamsoeddin di kanan Soeharto mengenakan manten, peci, dan rompi agar mengaburkan posisi kepala negara saat itu.

Pengamanan presiden Jokowi, jadi persiapan utama jelang lawatan Jokowi ke Rusia dan Ukraina, di tengah konflik yang belum mereda.

Belum lagi, serangkaian upaya penyelamatan yang harus diantisipasi saat kunjungan bertemu Presiden Rusia dan Presiden Ukraina nanti.

Pasukan pengamanan presiden, telah intens menggelar latihan.

Bukan hanya Indonesia yang bersiap, namun komitmen Rusia dan Ukraina memastikan Presiden Jokowi saat bertandang harus terjamin.

Mantan Komandan Paspampres, Letjen Marinir Purnawirawan Nono Sampono menyebut, pengamanan tamu negara harus selalu jadi prioritas masing-masing negara.

Lawatan presiden Jokowi ke Rusia dan Ukraina, jadi salah satu upaya Indonesia pemegang Presidensi G20, mendorong semangat perdamaian di tengah perang yang terjadi.

Dengan catatan, keselamatan kepala negara sebagai orang nomor satu, adalah prioritas utama hingga kembali ke Indonesia.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x