Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Ukraina Klaim 35.000 Tentara Rusia Tewas selama 124 Hari Perang, Dihajar di Bakhmut dan Kurakhove

Kompas.tv - 27 Juni 2022, 16:40 WIB
ukraina-klaim-35-000-tentara-rusia-tewas-selama-124-hari-perang-dihajar-di-bakhmut-dan-kurakhove
Ilustrasi. Seorang serdadu Ukraina menaiki kendaraan artileri swagerak di Gvozdika, Donetsk, 17 Juni 2022. Pada Senin (27/6/2022), Angkatan Bersenjata Ukraina memperkirakan Rusia telah kehilangan sekitar 35.000 serdadu selama invasi. (Sumber: Efrem Lukatsky/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

KIEV, KOMPAS.TV - Angkatan Bersenjata Ukraina memperkirakan Rusia telah kehilangan sekitar 35.000 serdadu selama invasi. Melansir Ukrinform, hal tersebut disampaikan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melalui laman Facebook-nya, Senin (27/6/2022).

Selama 124 hari perang, yakni sejak 24 Februari hingga 27 Juni, Rusia diklaim kehilangan tentara dan ribuan peralatan tempur. Angkatan Bersenjata Ukraina mengeklaim ada sekitar 150 tentara Rusia yang tewas kemarin, Minggu (26/6/2022).

Selain itu, militer Ukraina juga mengeklaim berhasil menghancurkan 20 tank dan tujuh sistem artileri Rusia pada Minggu.

Ukraina menyebut kekalahan terbesar Rusia pada hari kemarin terjadi di daerah Bakhmut dan Kurakhove, Oblast (daerah setingkat provinsi) Donetsk.

Baca Juga: Zelensky Akan Tekan Negara G7, Minta Banyak Kiriman Senjata dan Sistem Pertahanan Udara ke Ukraina


Per 27 Juni 2022, estimasi Ukraina atas kerugian perang di pihak Rusia selama perang adalah sebagai berikut: 35.000 tentara, 1.552 tank, 3.687 kendaraan tempur lapis baja, 771 sistem artileri, 243 sistem peluncur roket laras banyak (MLRS).

Kemudian 101 sistem persenjataan anti-pesawat, 217 pesawat tempur, 184 helikopter, 636 pesawat nirawak (drone), 139 rudal jelajah, 14 kapal perang, 2.575 kendaraan operasional lain, serta 60 perlengkapan militer khusus.

Rusia dan Ukraina sendiri saat ini masih bertempur sengit di front Donbass. Pada akhir pekan lalu, eskalasi dilaporkan meningkat di pinggiran Oblast Luhansk yang masih dikuasai Ukraina.

Per 25 Juni, pasukan Rusia dan separatis telah merebut kendali kota Sievierodonetsk, sebelumnya kota terbesar di Luhansk yang dikuasai Ukraina.

Kemudian, pasukan Rusia dilaporkan bergerak maju untuk merebut Lysychansk. Kota Lysychansk merupakan kota besar terakhir yang masih dikuasai Ukraina di Luhansk.

Apabila Lysychansk berhasil direbut, misi pasukan Rusia dan separatis Republik Rakyat Luhansk (LPR) untuk menguasai sepenuhnya Oblast Luhansk akan tercapai.

Baca Juga: Bertolak ke Rusia dan Ukraina, Jokowi akan Ajak Vladimir Putin Hentikan Perang


 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x