Kompas TV video vod

57 Tahun Harian Kompas Mengawal Indonesia Sejak Era Pemerintahan Soekarno

Kompas.tv - 29 Juni 2022, 08:15 WIB
Penulis : Natasha Ancely

KOMPAS.TV - Genap 57 tahun, Harian Kompas mengawal republik dimulai dari era pemerintahan Soekarno, Soeharto, reformasi, hingga kini era NFT atau aset digital.

Memperingati hari ulang tahun ke-57, Harian Kompas menjawab tantangan zaman dengan merilis produk NFT bernama Narasi Fakta Terkurasi.

Baca Juga: Harian Kompas Jadi Media Massa Pertama di Indonesia yang Luncurkan NFT

Harian Kompas tepat berusia 57 tahun sejak pertama kali terbit 28 Juni 1965.

Lebih dari separuh abad, Harian Kompas mengawal Republik Indonesia. Harian Kompas muncul di tengah tegangnya situasi politik pasca dekrit presiden 5 Juli 1959.

Berawal dari ide mendirikan surat kabar non-partai untuk mengimbangi surat kabar partisan.

Pendiri Harian Kompas Jakob Oetama dan Petrus Kanisius atau yang lebih dikenal PK Ojong pun dilibatkan.

Keduanya setuju dengan syarat, harian ini bukan corong partai berdiri di atas semua golongan, bersifat umum, dan berdasarkan kemajemukan Indonesia.

Dimulai era Pemerintahan Soekarno. Presiden Soekarno bahkan yang mengusulkan nama Harian "Kompas" dari sebelumnya harian "Bentara Rakyat".

Kompas dianggap sebagai pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan dan hutan rimba.

Pada pemerintahan Soeharto, di era orde baru Harian Kompas jadi koran bergengsi dan memiliki banyak pembaca setia.

Meski dikenal berhati-hati, Harian ini juga bikin jengah pihak berkuasa.

Melalui tema rekoneksi, Kompas ingin memberi dan melayani lebih baik melalui berbagai sajian informasi dan aktivitas.

Selain itu, Kompas juga juga menawarkan kolaborasi bersama untuk mempertahankan jurnalisme berkualitas.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x