Kompas TV internasional kompas dunia

Calon PM Inggris Raya Mengerucut Jadi 3 Kandidat, Siapa Gantikan Boris Johnson?

Kompas.tv - 20 Juli 2022, 05:05 WIB
calon-pm-inggris-raya-mengerucut-jadi-3-kandidat-siapa-gantikan-boris-johnson
Ilustrasi. Menara Big Ben di gedung parlemen Inggris Raya di London. Foto diambil pada 18 Juli 2022. Pada Selasa (19/7/2022), kandidat Perdana Menteri Inggris Raya tinggal menyisakan tiga orang setelah babak penyisihan keempat. (Sumber: Kirsty Wigglesworth/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

LONDON, KOMPAS.TV - Perjalanan Partai Konservatif mencari Perdana Menteri Inggris Raya menggantikan Boris Johnson memasuki babak baru pada Selasa (19/7/2022). Kandidat PM Inggris Raya tinggal menyisakan tiga orang yang akan berebut dua tempat dalam pemilihan utama.

Melansir Associated Press, ketiga kandidat tersebut adalah mantan Chancellor of the Exchequer Rishi Sunak, Menteri Luar Negeri Elizabeth Truss, dan Menteri Perdagangan Penny Mordaunt.

Dalam babak keempat pemilihan, satu kandidat harus gugur setelah menorehkan perolehan suara paling sedikit. Kandidat yang gugur itu adalah anggota parlemen Inggris Raya, Kemi Badenoch.

Sunak memimpin perolehan suara pada babak keempat dan difavoritkan menjadi suksesor Johnson. Pria keturunan India ini mendapatkan 118 suara pada Selasa (18/7).

Sementara itu, di tempat kedua, Mordaunt menyusul dengan 92 suara. Sedangkan Liz Truss memperoleh 86 suara.

Baca Juga: Mantan PM Inggris: China Bisa Akhiri Dominasi Barat di Panggung Geopolitik Global

Babak kelima pemilihan atau tahap penyisihan final akan digelar pada Rabu (20/7). Babak ini akan menentukan dua kandidat utama yang diajukan ke pemilihan PM Inggris Raya.

Finalis kandidat PM akan dipilih secara instant-runoff oleh 180.000 anggota Partai Konservatif. Pemenangnya diperkirakan akan diumumkan pada 5 September mendatang.

Sementara itu, pada babak penyisihan, pemegang hak suara adalah para anggota dewan dari Partai Konservatif. Pemilihan pada Selasa (19/7) melibatkan 357 legislator.

Kampanye pemilihan PM baru Inggris Raya disebut berlangsung sengit dan mengekspos perpecahan di Partai Konservatif era Boris Johnson.

Kandidat favorit, Rishi Sunak diserang dengan isu kenaikan pajak akibat pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina. Namun, Sunak menyerang balik lawan-lawannya dengan menyebut mereka berjualan “dongeng” ekonomi.

Partai Konservatif, partai berkuasa di Inggris Raya saat ini, terpaksa memilih PM baru usai Boris Johnson mengundurkan diri pada 7 Juli 2022 lalu.


Johnson kehilangan kepercayaan dari bawahannya akibat rentetan skandal sang perdana menteri. 

Awalnya, Johnson keras kepala tak mau mundur. Namun, pengunduran diri massal pejabat-pejabat pemerintahannya akhirnya memaksa suksesor Theresa May itu mengundurkan diri.

Baca Juga: Pernyataan Boris Johnson usai Resmi Mundur Sebagai PM Inggris: Saya Tahu Banyak Orang yang Lega


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.