Kompas TV regional peristiwa

Dinilai Langgar Kesopanan, Camat Payakumbuh Dicopot Jabatannya Usai Ikut Tren Citayam Fashion Week

Kompas.tv - 9 Agustus 2022, 10:19 WIB
dinilai-langgar-kesopanan-camat-payakumbuh-dicopot-jabatannya-usai-ikut-tren-citayam-fashion-week
Camat Payakumbuh Dewi Novita yang dicopot jabatannya usai ikuti tren ala Citayam Fashion Week (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV — Camat Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Dewi Novita dicopot dari jabatannya usai mengunggah video fashion ala Citayam Fashion Week di akun media sosial miliknya.

Dewi dicopot dari jabatannya sebagai Camat Payakumbuh Timur terhitung, Jumat (5/8/2022) lalu dan dirotasi sebagai Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Hal itu sebagaimana telah dibenarkan Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh Rida Ananda seperti diwartakan Kompas.com, Senin (8/8/2022).

"Betul, Beliau sudah dimutasi ke Sekretaris Satpol PP Payakumbuh. Ini kan mutasi dan biasa dalam roda pemerintahan," kata Rida.

Baca Juga: Demam Citayam Fashion Week Menjalar ke Padang hingga Bandung


Tak hanya dimutasi, Dewi juga diberi peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya sebab dinilai melanggar norma kesopanan.

"Kita beri juga peringatan atas ulahnya yang dinilai melanggar norma kesopanan sebagai publik figur," tutur Rida.

Ia menjelaskan, bahwa mutasi dan peringatan yang diberikan kepada Dewi berdasarkan permintaan dari MUI Payakumbuh untuk mengevaluasi yang bersangkutan.

"Benar ada permintaan dari MUI untuk mengevaluasi yang bersangkutan," kata Rida.

Dewi juga mengakui, usai videonya beredar di media sosial, ada komentar dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Payakumbuh yang menilai pakaiannya dianggap melanggar norma kesopanan.

"Saya rasa tidak ada yang salah. Sopan dan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas kaum muda," kata Dewi.

Ia menjelaskan, video ala tongkrongan remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok), Jakarta Pusat, dibuatnya semata-mata agar kaum muda mampu meningkatkan kreativitasnya.

"Itu bertujuan agar kaum muda mampu meningkatkan kreativitasnya. Saya tidak tahu kenapa akhirnya jadi masalah," ujarnya.

Terkait pakaian yang digunakannya saat bergaya ala CFW di Simpang Benteng, Payakumbuh, beberapa waktu lalu, Dewi merasa tidak ada apa pun yang dilanggar. 

Dia merasa pakaian yang dikenakannya masih sopan. Saat membuat video, Dewi menggunakan pakaian dinas.

Baca Juga: Emak-emak di Semarang Bak Model Profesional Ikut Tren “Citayam Fashion Week”



Sumber : Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x