Tak Terlibat dalam Produksi Pengabdi Setan 2, Observatorium Bosscha Sesalkan Penayangan dalam Film

LEMBANG, KOMPAS.TV - Pihak Observatorium Bosscha buka suara terkait kemunculannya dalam satu adegan di film horor Pengabdi Setan 2: Communion, dikutip Sabtu (13/8/2022). Dalam keterangannya melalui media sosial, Observatorium Bosscha menyatakan tak terlibat dalam produksi film tersebut.

"Observatorium Bosscha sama sekali tidak terlibat dalam produksi film bernuansa horror yang tengah beredar," jelas pihak Observatorium Bosscha melalui Instagram @bosschaobservatory, Sabtu.

Pihaknya juga menyayangkan adanya salah satu adegan dari film yang menampilkan observatorium tersebut. Pihak Observatorium Bosscha menilai tayangan itu memberikan kesan tak benar terkait tempat itu.

"Kami amat menyesalkan pemunculan gambar yang dengan segera orang kenali sebagai ikon Observatorium Bosscha yang memberi kesan tidak benar tentang Observatorium Bosscha," lanjutnya.

Baca Juga: 5 Fakta Observatorium Bosscha, Lokasi yang Muncul di Film Pengabdi Setan 2 dan Petualangan Sherina

Observatorium Bosscha menegaskan, pihaknya menjunjung tinggi kebenaran melalui ilmu astronomi yang dibagikan ke masyarakat.

"Kami senantiasa menjunjung tinggi kebenaran via ilmu astronomi yang kami kembangkan dan bagikan kepada masyarakat, terutama anak - anak sekolah," jelasnya. 

"Terima kasih atas dukungan pada kami dalam menjalankan amanah pendidikan, ikut memajukan kecerdasan dan menghaluskan nurani bangsa," pungkas pengumuman tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Observatorium Bosscha menanggapi banyaknya respons dari netizen terkait observatorium tersebut yang dijadikan jadi tempat syuting film Pengabdi Setan 2.

"Halo Kak, footage video atau gambar dengan latar belakang Obs Bosscha pada film tidaklah diambil langsung di Obs. Bosscha, pun kami tidak mengetahui akan adanya penggunaan gambaran terkait Obs Bosscha pada film, semoga menjawab," bunyi twit akun @obsbosscha menjawab netizen.

Untuk diketahui, dalam film Pengabdi Setan 2, Observatorium Bosscha diceritakan sebagai tempat di mana seorang jurnalis bernama Budiman menemukan sejumlah mayat korban penembakan misterius.