Kompas TV nasional peristiwa

Terungkap, Kunci Pintu Kanjuruhan Sudah di Tangan Panpel saat Polisi Tembak Gas Air Mata ke Tribun

Kompas.tv - 4 Oktober 2022, 22:25 WIB
terungkap-kunci-pintu-kanjuruhan-sudah-di-tangan-panpel-saat-polisi-tembak-gas-air-mata-ke-tribun
Seikat bunga dan poster di pintu 13 Stadion Kanjuruhan, tempat suporter meregang nyawa usai polisi menembakkan gas air mata dan memicu kekacauan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) lalu. Foto diambil pada Selasa (4/10/2022). (Sumber: Achmad Ibrahim/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

MALANG, KOMPAS.TV - Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Arema vs Persebaya dinilai lalai melaksanakan standar keamanan di Stadion Kanjuruhan ketika peristiwa berdarah terjadi pada Sabtu (1/10/2022) lalu. Tragedi di Kanjuruhan itu menewaskan 131 orang per Selasa (4/10).

Ketua Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erwin Tobing menggarisbawahi sejumlah kelalaian yang dilakukan Panpel.

Salah satunya adalah soal pintu. Ketika akhir partai Arema vs Persebaya, pintu-pintu stadion masih tertutup. Padahal, tembakan gas air mata polisi ke tribun menyebabkan kekacauan besar, penonton berdesakan berebut keluar.

PSSI menyebut, seharusnya, pintu-pintu Kanjuruhan termasuk pintu besar sudah dibuka setidaknya 10 menit jelang laga bubaran. Hal tersebut guna memudahkan penonton keluar.

Tim investigasi PSSI telah memintai keterangan pengelola gedung stadion, Aris, terkait kunci pintu-pintu tersebut. Kata Aris, kunci sudah diserahkan ke panitia pelaksana, tetapi tidak semua pintu dibuka segera.

Baca Juga: Ketua Panpel Arema Vs Persebaya Dilarang Beraktivitas di Lingkungan Sepak Bola Seumur Hidup

Tim juga mendapati lorong-lorong di Kanjuruhan gelap tanpa lampu. Kondisi itu disebut menyulitkan evakuasi.

"Saat kejadian orang berdesak-desakan keluar, kondisi gelap dan penuh asap," kata Erwin dikutip Harian Kompas, Selasa (4/10).

Selain itu, kelalaian Panpel yang disorot tim investigasi PSSI adalah dalam pemeriksaan barang-barang penonton. Tim PSSI menemukan 42 botol minuman keras di dalam stadion, semuanya masih utuh.

“Ini seharusnya kena razia, tapi lolos," kata Erwin.

Sementara itu, mengenai kapasitas stadion, PSSI mengatakan bahwa kapasitas Stadion Kanjuruhan tidak bisa dihitung secara pasti. Pasalnya, hanya tribun VIP yang memakai kursi, selebihnya menggunakan bangku beton.

"Ada yang mengatakan kapasitasnya 40.000 - 45.000, karena los, jadi bisa berdempet-dempetan," kata Erwin.

Sebelum pertandingan, Polres Malang sempat meminta tiket Arema vs Persebaya dijual sebanyak 75 persen dari kapasitas stadion. Namun, tiket yang terjual ada 42.000 tiket.

Erwin menambahkan, panitia pertandingan tidak boleh menganggap rutin pertandingan-pertandingan yang ada. Ia menegaskan panitia harus senantiasa waspada dan siap.

Kata Erwin, apabila penyelenggaraan pertandingan dianggap rutin, maka hal-hal yang berpotensi mengganggu akan dianggap biasa.

“Pintu, misalnya, ditutup dan di depannya jadi tempat parkir motor, karena menganggap sudah biasa dan selama ini baik-baik saja," kata Erwin.

Baca Juga: Menit-Menit Mematikan Penuh Jeritan di Tengah Lautan Asap Gas Air Mata Stadion Kanjuruhan


 



Sumber : Kompas TV/Harian Kompas

BERITA LAINNYA



Close Ads x