Kompas TV olahraga sepak bola

Berkaca dari Tragedi Kanjuruhan, PSSI Ingin Gunakan Steward untuk Pengamanan di Dalam Stadion

Kompas.tv - 6 Oktober 2022, 04:45 WIB
berkaca-dari-tragedi-kanjuruhan-pssi-ingin-gunakan-steward-untuk-pengamanan-di-dalam-stadion
Aparat menembakkan gas air mata ke arah suporter saat terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022). (Sumber: Antara)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Berkaca dari Tragedi Kanjuruhan, ke depannya harus banyak yang berubah, terutama menyangkut pengamanan di stadion. Salah satunya, penggunaan steward.

Harapan tersebut diungkapkan Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI Erwin Tobing dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Rabu (5/10/2022). 

"Memang banyak yang harus kita ubah dari dampak kasus ini, baik itu stadionnya, baik sistem pengamanannya, baik dengan statuta FIFA yang harus kita ukur," kata Erwin. 

Selain itu dia juga melihat, dampak dari Tragedi Kanjuruhan ini juga memperlihatkan, sebenarnya suporter di Indonesia itu sangat baik. 

Erwin menjelaskan bahwa seluruh suporter di Indonesia ikut memberi dukungan kepada Arema dengan menggelar doa bersama. 

Selain itu, ada pula perdamaian dari sejumlah kelompok suporter yang biasanya bertikai, kini justru bersatu. 

"Karena bagaimanapun, pecinta sepak bola itu kuat, besar sekali," lanjutnya.

"Saya melihat dulu memang ada suporter ini, tidak cocok dengan suporter ini. Tapi dengan adanya kasus ini, begitu bersatunya semua suporter. Mereka semua bersatu mendukung Arema, memberi doa kepada Arema," tuturnya.

Baca Juga: Komdis PSSI Terkait Tragedi Kanjuruhan: Tidak Ada Pemukulan yang Dilakukan Suporter Arema

"Mereka bersatu, meski beda klub, beda daerah. Saya lihat itu. Yang tadinya tidak mau bertemu, bisa mereka berdoa, memberi support, memberi karangan bunga."

"Saya melihat ini adalah suportifnya para suporter di seluruh Indonesia," ucapnya. 

Buntut dari Tragedi Kanjuruhan ini, Komdis PSSI telah menjatuhkan sanksi kepada Ketua Panitia Pelaksana Abdul Haris tak boleh terlibat beraktivitas di dunia sepak bola seumur hidup.

Erwin mengatakan, hukuman berat itu dijatuhkan agar ke depannya, para panitia pelaksana (panpel) pertandingan bisa bersungguh-sungguh dalam menggelar pertandingan. 

Karena menurutnya, para panpel saat ini menganggap jabatan mereka hanyalah rutinitas, sehingga lengah dalam pengawasan pada sebuah pertandingan.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x