Kompas TV nasional sosok

Kisah Jenderal Soedirman, Panglima Besar Sekaligus Pendiri Klub Sepak Bola "Banteng Muda"

Kompas.tv - 6 Oktober 2022, 07:39 WIB
kisah-jenderal-soedirman-panglima-besar-sekaligus-pendiri-klub-sepak-bola-banteng-muda
Jendral Soedirman (Sumber:PWMU-)
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Mengenang hari Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke 77 tahun yang jatuh pada 5 Oktober kemarin, tidak lengkap tanpa menyebut nama Jenderal Besar Soedirman. Dialah sosok di balik pendirian TNI. 

Namun, ada kisah menarik dari jenderal kelahiran 24 Januari 1916 itu. Rupanya, sejak muda, Soedirman gemar dengan olah raga sepak bola. Dia bahkan dikenal sebagai pemain belakang  saat menghabiskan masa kecil dan remajanya di Cilacap, Jawa Tengah.

Baca Juga: Muhammadiyah soal Polri Tolak Banding Pemecatan Ferdy Sambo: Sangat Tepat dan Adil

Tokoh Hizbul Wathon dan Muhammadiyah ini  mulai aktif mengolah si kulit bundar ketika masih mengenyam bangku sekolah di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) di Cilacap, Jawa Tengah pada 1923. Ketika itu, dia berusia 7 tahun. Di sekolah milik pemerintah ini, Soedirman terkenal sebagai sosok yang rajin, disiplin dan gemar bermain sepak bola. Dia dikenal sebagai pemain belakang.
   
Berdasarkan seminar sejarah Muhammadiyah pada tanggal 23 Agustus 2021 oleh dosen  dari Universitas Negeri Yogyakarta. Dr. Sardiman, Jenderal Sudirman, bukan saja dikenal sebagai  merupakan tokoh penting dalam kemerdekaan bangsa dan negara.

Namun juga membesarkan dunia sepak bola di tanah air, jauh sebelum banyak klub bermunculan.

Dalam seminar tersebut diungkapkan bahwa pemuda pemilik badan atletis itu ternyata sudah mendirikan tim kesebelasan sepak bola sejak remaja, namanya “Banteng Muda” pada sekitar tahun 1930.

Sepak bola memang sudah jadi olahraga yang digandrungi para remaja kala itu. Bahkan, merupakan sarana mempersatukan anak-anak muda dalam perjuangan bangsa.

Baca Juga: 5 Peristiwa Penting pada 27 Juni: Diangkatnya Jenderal Soedirman jadi Panglima TNI

Namun sayang, Soedirman tidak berumur panjang. Dia meninggal dalam usia 34 tahun. pada 29 Januari 1950. Sosoknya hingga kini terus dikenang, menjadi nama jalan protokol, nama masjid hingga lapangan sepak bola.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x