Kompas TV nasional update

Para Pekerja Ferdy Sambo Sering Bilang 'Siap', IPW: Ini Cerminan Kultural Lingkungkan Polisi

Kompas.tv - 1 November 2022, 09:50 WIB
para-pekerja-ferdy-sambo-sering-bilang-siap-ipw-ini-cerminan-kultural-lingkungkan-polisi
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menyebut banyaknya anggota polisi terseret kasus yang melibatkan Ferdy Sambo dinilai merupakan bentuk relasi kuasa. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyebut seringnya orang yang bekerja untuk Ferdy Sambo berkata 'siap' ketika ditanya dalam persidangan, adalah bentuk cerminan lingkungan kultural kepolisian. 

Warga sipil yang bekerja dengan Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi sering menggunakan kata 'siap' sebelum menjawab pertanyaan Majelis Hakim. 

Hal tersebut diterangkan Sugeng Teguh Santoso sebagai cerminan kultural bekerja di lingkungan kepolisian. 

Baca Juga: Pakar Mikro Ekspresi soal Kesaksian Susi ART Ferdy Sambo: Terlihat Bingung dan Panik

"Ini sebetulnya mencerminkan kultural lingkungan kepolisian, ini tidak hanya mengena pada hubungan atasan dan bawahan yang selalu bilang 'siap'," kata Sugeng dalam Breaking News KOMPAS TV, Selasa (1/11/2022) pagi WIB. 

"Ternyata kultur tersebut juga mengena kepada orang sipil yang bekerja dengan Ferdy Sambo."


 

"Itu bisa dibilang keluar dari alam bawah sadar, karena kesehariannya terjadi seperti itu. Jika diperintah, ketika diminta melakukan sesuatu, atau ketika ditegur," ujarnya. 

Namun, Sugeng juga menjelaskan bahwa substansi materi sidang yang disampaikan para pekerja Ferdy Sambo macam asisten rumah tangga (ART) ini bukanlah keluar dari alam bawah sadar. 

Baca Juga: Momen Ronny Talapessy Tegur dan Minta Majelis Hakim Pidanakan Susi dengan ancaman 7 Tahun Penjara

Sugeng mencontohkan keterangan berbelit yang disampaikan ART Ferdy Sambo, Susi dalam sidang hari Senin (31/10/2022) kemarin hanyalah sebuah ketidakmampuan menyaring begitu banyak informasi diterima sang pembantu. 

"Terjadi kebingungan begitu banyak pesan dari pihak ketiga sebelum persidangan, diperhadapkan pertanyaan dari hakim," kata Sugeng. 

"Mungkin tidak memiliki mencerna informasi dengan cepat dan memberikan respons dengan tepat." 

"Berbeda dengan ahli berbohong, biasa dan terlatih terhadap tekanan besar pemeriksaan, mungkin saja memiliki nalar yang kuat untuk bisa mengkombinasikan jawaban-jawaban yang logis, walau belum benar," ujarnya. 

Baca Juga: Kompak, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Gunakan Baju Serba Hitam Jelang Kesaksian Keluarga Yosua



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x