Kompas TV nasional hukum

Pernyataan soal Gratifikasi Rp6 Miliar ke Kabareskrim Dicabut, IPW: Ada Tekanan ke Ismail Bolong

Kompas.tv - 8 November 2022, 21:45 WIB
pernyataan-soal-gratifikasi-rp6-miliar-ke-kabareskrim-dicabut-ipw-ada-tekanan-ke-ismail-bolong
Seorang warga menunjukkan video pernyataan Ismail Bolong yang mengaku sebagai anggota Polresta Samarinda sekaligus pengepul tambang batubara tak berizin di Kalimantan Timur, Sabtu (5/11/2022). (Sumber: Kompas.id)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ismail Bolong yang viral karena video setoran tambang Rp6 miliar ke Kabareskrim Polri mencabut pernyataannya. Indonesia Police Watch (IPW) menduga ada tekanan.

Hal itu disampaikan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso di Mabes Polri, Selasa (8/11/2022), sebagaimana diwartakan Kompas.com.

“Kami menduga kuat Ismail Bolong mendapatkan tekanan dari pihak tertentu,” ujar Sugeng.

Diketahui, Kabareskrim Komjen Andrianto selaku pihak tertuduh merupakan jenderal bintang tiga. Sementara itu, Tim Divpropam Polri hanya diisi oleh jenderal polisi bintang dua. 

Oleh karenanya, Sugeng meminta Polri mengusut kasus ini "melalui mekanisme pemeriksaan yang adil, tentu dengan semua pihak, dan itu hanya bisa dilakukan oleh Timsus.”

Baca Juga: Menelusuri Rumah Mewah Ismail Bolong di Kaltim, Ketua RT: Kami Manggil Dia Bos

Sebelumnya diwartakan, Ismail Bolong viral selepas videonya soal setoran hasil tambang batu bara ilegal beredar di media sosial.

Dalam video itu, ia menceritakan pengalaman ketika masih bertugas sebagai satuan Intelijen dan Keamanan (Satintelkam) di Polres Samarinda.

Ismail mengeklaim telah menyetor uang senilai Rp6 miliar pada Kabareskrim Polri, hasil dari tambang batu bara ilegal.

Setoran dikirim dalam tiga tahap, yakni September, Oktober, dan November 2021. 

Namun, beberapa waktu selepas videonya viral, dia menarik pernyataannya dan langsung meminta maaf pada Kabareskrim.

"Perkenankan saya mohon maaf kepada Kabareskrim atas berita viral saat ini yang beredar. Saya klarifikasi bahwa berita itu tidak benar," terangnya.

Baca Juga: Benarkah Ada ‘Perang Bintang’ di Institusi Polri? Ini Jawaban Mantan Kabareskrim Polri


 



Sumber : Kompas TV/Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x