Hari Pahlawan, Korem 101/Antasari Hadirkan Drama Kolosal Perjuangan Pangeran Antasari di Bumi Banjar

BANJARBARU, KOMPAS.TV - Upacara peringatan Hari Pahlawan digelar kamis pagi di halaman Kantor Gubernur Kalsel, Gedung Idham Chalid, Jalan Aneka Tambang Banjarbaru, Trikora, kamis pagi (10/11/2022).

Usai apel yang dipimpin Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor tersebut, drama kolosal dihadirkan.

Drama kolosal dihadirkan Korem 101/Antasari dengan melibatkan prajurit TNI dan gabungan mahasiswa prodi pendidikan seni pertunjukan fKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM).

Baca Juga: Kompas TV Didampingi Kodim 1007/Banjarmasin Bagikan STB Gratis untuk Warga Kurang Mampu

Sinopsis drama menceritakan Kerajaan Banjar dan Tanah Banjar yang dulunya makmur atas pimpinan Raja Sultan Adam Watsiqbillah, bahkan Belanda pun sukar untuk memasuki dan mempengaruhi Kerajaan Banjar.

Namun, setelah wafatnya Raja Banjar Sultan Adam, naiklah Tamjidillah atas bantuan politik Belanda.

Pangeran Antasari resah melihat kejadian tersebut ditambah masyarakat yang mengadu padanya akan situasi yang terjadi.

Pangeran Antasari pun berkata bahwasanya kita harus menjauhkan akar yang mempengaruhi kerajaan dan Tanah Banua Banjar, yakni harus mengusir Belanda.

Tekad Pangeran Antasari membakar semangat masyarakat Banjar untuk berjuang membela Tanah Banjar untuk mengusir penjajah Belanda.

Ayub, mahasiswa yang memerankan Pangeran Antasari kali ini merasa bangga dan istimewa memerankan tokoh penting pahlawan di Kalsel tersebut.

"Rasanya deg-degan, istimewa ada juga seperti kembali ke masa beliau," ungkap Ayub.

Tidak hanya memberi nilai tersendiri bagi para pemerannya, penampilan ini berhasil pun memukau Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.

"Rasanya seperti ikut perang juga, pesannya menjadi teladan, jasmerah jangan pernah lupakan sejarah, pahlawan merupakan teladan bagi kita juga bagi anak muda," ucap Sahbirin.

Baca Juga: Kisah Sumriah, Petugas Kebersihan, Pahlawan Masa Kini Bagi Lingkungan Banjarbaru

Melalui drama kolosal ini diharapkan rasa nasionalisme, cinta tanah air, mengenal sejarah perjuangan di Tanah Banjar dan menghargai perjuangan pahlawan semakin terjaga dan terpupuk di sanubari masyarakat Kalimantan Selatan.

Serta agar dapat memetik hikmah dan semangat Pangeran Antasari dalam perjuangan yang mengharamkan dirinya untuk menyerah.