Kompas TV olahraga sapa qatar

Enam Wasit Perempuan akan Bertugas di Piala Dunia 2022, Jadi yang Pertama Sepanjang Sejarah

Kompas.tv - 20 November 2022, 08:32 WIB
enam-wasit-perempuan-akan-bertugas-di-piala-dunia-2022-jadi-yang-pertama-sepanjang-sejarah
Kathryn Nesbitt, salah satu wasit wanita yang akan bertugas di Piala Dunia 2022. (Sumber: John Raoux/Associated Press)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

DOHA, KOMPAS.TV - Enam wasit perempuan akan ditugaskan bersama kolega prianya di Piala Dunia 2022 Qatar.

Mereka pun menjadi wasit wanita pertama yang akan bertugas di sejarah Piala Dunia.

Dikutip dari Marca, mereka adalah Kathryn Nesbitt dari Amerika Serikat, Yoshimi Yamashita (Jepang), Stephanie Frappart (Prancis), Salima Muksanga (Rwanda), Karen Diaz Medina (Meksiko) dan Neuza Back (Brasil).

Yamashita, Frappart dan Muksanga akan menjadi tiga wasit wanita utama pada turnamen tersebut.

Baca Juga: Jelang Laga Pembuka Piala Dunia 2022, Qatar Dituduh Suap Pemain Ekuador untuk Mengalah

Sedangkan Nesbitt, Medina dan Back bertugas sebagai asisten wasit.

Keenam wasit wanita itu harus lolos tes kebugaran sama seperti wasit pria, dan juga dikenakan standar kinerja yang sama dengan rekan pria mereka.

Penggunaan wasit perempuan ini merupakan terobosan positif di Piala Dunia Qatar, yang sebelumnya sarat dengan kritikan.

Nesbitt yang sebelumnya bekerja sebagai analis kimia, mengaku tidak percaya bisa bertugas di Piala Dunia.

“Saya tak percaya ini bisa terjadi di 2022,” kata Nesbitt yang saat ini menjadikan wasit sebagai pekerjaan penuh waktunya dikutip dari Los Angeles Times.

Baca Juga: Jelang World Cup 2022, Presiden FIFA: Jangan Kritik Qatar, Jangan Kritik Pemain, Kritik Saya

“Ini bahkan tak ada dalam radar saya. Ini adalah hal yang besar dalam arti bahwa mereka siap untuk ini sebelum ada yang mengira dunia akan siap untuk itu,” tambahnya.

Bagi Kepala Wasit Perempuan Kari Seitz hal ini jelas menjadi suatu hal yang besar.


 

“Ini merupakan saat yang transformatif bagi olahraga ini,” kata wasit wanita satu-satunya yang memimpin pertandingan sepak bola kedua gender di Piala Dunia Wanita dan Olimpiade.

“Ini adalah langkah besar ini akan berdampak positif bagi mereka yang masih ragu untuk memberi wanita kesempatan yang layak mereka dapatkan berdasarkan kualitas mereka,” tambahnya.



Sumber : Marca


BERITA LAINNYA



Close Ads x