Kompas TV nasional update

Sembilan Hari Gempa Cianjur: Petani Trauma ke Sawah, Sekolah Masih Libur, Harga Sayuran Naik

Kompas.tv - 30 November 2022, 15:47 WIB
sembilan-hari-gempa-cianjur-petani-trauma-ke-sawah-sekolah-masih-libur-harga-sayuran-naik
mayoritas petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih enggan kembali menggarap sawah karena merasa trauma dengan kejadian gempa bumi. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Purwanto

CIANJUR, KOMPAS.TV- Sawah merupakan satu dari tempat aman saat terjadi gempa. Tapi sebagian petani di Cianjur, Jawa Barat, justru mengaku enggan ke sawah dengan alasan trauma gempa yang terjadi delapan hari lalu. Gempa itu dilaporkan menewaskan lebih dari 320 orang.

Saat ini mayoritas petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, enggan kembali menggarap sawah karena masih sering terjadi gempa susulan. Namun ada juga beberapa petani yang memberanikan diri kembali ke sawah, yang merupakan sumber penghasilan mereka. Salah satunya adalah Abad Badrudin (72), yang tinggal di Desa Limbangan Sari, Kecamatan Cianjur. 

"Kalau dibilang takut sama gempa, ya masih takut. Tapi kan sawah ini sudah jadi kebutuhan (mata pencarian) saya," kata Abad seperti dikutip dari Antara, Rabu (30/11/2022). 

Abad sudah 25 tahun berprofesi sebagai salah satu petani penggarap lahan kas desa di wilayahnya. Ia bekerja di sawah mulai pukul 07.00 hingga 12.00 WIB setiap hari.

Baca Juga: Tak Perlu ke Lokasi Bencana, Ini Daftar Posko Terpusat untuk Salurkan Bantuan Korban Gempa Cianjur

Tempat tinggalnya di RT2 RW11 Desa Limbangan Sari telah hancur diterjang gempa berkekuatan magnitudo 5,6 pada 21 November 2022. Hari ini ia memberanikan diri kembali memperbaiki saluran air di areal sawah yang sempat rusak diguncang gempa.

 "Kalau di rumah agak bosan juga memperbaiki rumah, karena uangnya belum ada," ujar Abad. 

Abad sangat mengandalkan hasil panen padi jenis Cisadane dan Kongga yang baru ia tanam pada dua pekan terakhir

"Kalau sudah panen biasanya bisa sampai 17--25 ton. Kalau sudah dikemas dan diproduksi, mereknya Impari 32," ucapnya.

Petani lainnya di Kampung Rawacina, Desa Nagrak , Aang Nurahmat (49), masih memilih berada di pengungsian bersama belasan tetangganya yang juga berprofesi sebagai petani.

Baca Juga: Bantah Korban Gempa Tolak Bantuan, Kapolres Cianjur: Warga Sangat Butuh Bantuan

"Belum berani (kembali ke sawah). Hari ini saja gempanya masih ada, jadi tunggu dulu aman dan urusan rumah selesai dulu, baru kembali lagi ke sawah," tutur Aang. 

Aang adalah salah satu petani penggarap yang sawahnya berada di zona patahan gempa. Lahan sawah seluas 400 meter per segi yang ia garap hancur. 



Sumber : Antara, Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x