Paling Atas dalam Survei Calon Ketua Umum PSSI, Erick Thohir: Alhamdulillah Dipercaya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri BUMN Erick Thohir merasa bersyukur bisa menduduki posisi teratas survei calon Ketua Umum PSSI yang baru. 

Dalam Survei Indikator Politik Indonesia, Erick memiliki visi untuk merombak total pengelolaan sepak bola Nasional. 

"Kalau secara survei alhamdulillah dipercaya, tetapi itu kan voters yang menentukan. Percaya tidak sama saya?," kata Erick di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (6/12/2022). 

"Kalau saya lucu-lucan begitu tahunya votersnya tidak percaya, ya jangan lah ya. Kalau sama-sama ingin memperbaiki, ya ayo." 

Baca Juga: Merespons Surat FIFA, KLB Pemilihan Ketum dan Waketum PSSI Dipercepat Jadi 16 Februari 2023

"Ini Menpora juga datang, ini liga mau jalan, sponsornya bagaiamna pastin saya bola sponsor pasti jalan, tapi pasti dari segi sponsor BRI, Kementerian BUMN ingin memastikan kejadian Tragedi Kanjuruhan tidak terulang, apalagi sampai memakan korban jiwa," imbuh Erick seperti dilaporkan tim jurnalis Kompas TV.

Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan di Malang 1 Oktober 2022 silam yang menewaskan ratusan suporter, memaksa PSSI harus segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dan merombak kepengurusan. 

Pada awal November lalu, FIFA menginginkan Kongres Biasa untuk pemilihan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan dilakukan pada 14 Januari 2023. 

Lebih lanjut, FIFA meminta PSSI untuk menggelar KLB pemilihat Eksekutif Komite (Ketua Umumm, Wakil Ketua Umum, anggota Komite Eksekutif) digelar pada 16 Februari 2023. 

Surat dari FIFA tersebut lebih cepat daripada rencana PSSI sebelumnya, yaitu menggelar KLB pada bulan Maret tahun depan. 

Baca Juga: Menpora Sebut Pemerintah Tak Akan Ikut Campur KLB PSSI

Selain itu, apabila memang bisa terpilih menjadi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir ingin merombak total tata kelola sepak bola di Indonesia. 

"Pertandingan sepak bola itu harus dikelola secara transparan dan baik, jangan sampai misalnya belum tanding sudah tahu skornya berapa. Jangan," sambung eks Presiden Inter Milan. 

 

"Ini yang harus kita benahi. Kalau memang mau baik, kita bongkat total yang namanya sepak bola Indonesia. Tetapi, konsep bongkat total itu apa? Sistemnya, bukan menyalakan individu," imbuh Erick. 

Terlepas dari itu, di tengah kasus Tragedi Kanjuruhan yang belum tuntas, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI resmi melanjutkan kompetisi Liga 1 yang sempat dihentikan. 

Baca Juga: Saling Ludah Diego Michiels dan Krmencik di Liga 1, Begini Aturan FIFA