Kompas TV entertainment seni budaya

Mengawali 2023, Bentara Budaya Jakarta Gelar Pameran OwALAH dan SINTHJIA

Kompas.tv - 21 Januari 2023, 14:52 WIB
mengawali-2023-bentara-budaya-jakarta-gelar-pameran-owalah-dan-sinthjia
Mengawali tahun 2023, Bentara Budaya mengadakan dua pameran yaitu pameran tunggal karya Daniel Kho yang bertajuk OwALAH dan pameran seni Tionghoa bertajuk SINTJHIA. (Sumber: Dok Bentara Budaya)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mengawali tahun 2023, Bentara Budaya mengadakan dua pameran yaitu pameran tunggal karya Daniel Kho yang bertajuk OwALAH dan pameran seni Tionghoa bertajuk SINTJHIA.

Pameran tunggal Daniel Kho telah dibuka pada Kamis (19/1/2023) pukul 19.00 WIB.

Pada pembukaan pameran, ditampilkan pula pertunjukan dari seniman-seniman lainnya seperti Agung Gunawan (gerak), Satya Cipta (macapat), Jeslyn Lee (singing bowls), dan persembahan video dari Lili Voigt yang berjudul Jackson Meets Tree of Life.

Pameran ini dibuka pada pukul 10.00-18.00 WIB dan berlangsung hingga Kamis (26/1).

OwALAH adalah kata yang umum kita dengar ketika seseorang terkejut. Kata tersebut sudah masuk dalam kamus Bahasa Indonesia, kendati belum menjadi kata baku.

“Owalah dilabeli sebagai 'cak' yang berarti masuk dalam ragam percakapan. Daniel Kho kerap menggunakan kata-kata nyeleneh, dan cenderung ngeledek. Judul pameran-pamerannya kerap diambil dari kosakata Jawa, seperti mboh, dobos dan oalah," bunyi keterangan tertulis Bentara Budaya Jakarta (BBJ) yang diterima Kompas.tv, Sabtu (21/1/2023).

"Makna di balik istilah-istilah tersebut menjadi dasar dari sikap berkarya Daniel. Dalam pameran tunggalnya kali ini, Daniel memilih kata OwALAH, sebagai judul pamerannya.”

Khususnya di pulau Jawa, OwALAH adalah kata yang umum kita dengar ketika seseorang terkejut.

Sebagai informasi, Daniel memang sosok yang apa adanya dan cenderung sinis melihat situasi dan perilaku manusia.

Bagi dia, manusia adalah makhluk yang paradoksal. Manusia adalah makhluk paling berakal, namun  karenanya juga paling destruktif di dunia, baik pada sesamanya, makhluk hidup yang lain dan lingkungan.

Baca Juga: Karnaval Budaya Dan Harmoni Beragama Cegah Intoleransi

Sebebas apapun Daniel berkarya, tentu saja dipengaruhi oleh bekal perjalanan hidup dan berkeseniannya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x