Kompas TV internasional kompas dunia

Gautam Adani, Orang Terkaya di Asia Terjerat Tuduhan Penipuan

Kompas.tv - 28 Januari 2023, 17:56 WIB
gautam-adani-orang-terkaya-di-asia-terjerat-tuduhan-penipuan
Orang terkaya di Asia versi Fortune, Gautam Adani, dituduh melakukan penipuan yang membuat sahamnya anjlok dan terancam turun dari posisinya. (Sumber: AP Photo/Aijaz Rahi, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

DELHI, KOMPAS.TV - Miliuner India, Gautam Adani, yang dinobatkan sebagai orang terkaya di Asia versi majalah Fortune, dihantam masalah penipuan.

Ia pun terancam terlempar dari posisinya sebagai orang terkaya di Asia.

Adani yang disebut memiliki kekayaan 20 miliar dolar AS atau setara Rp299 triliun dilaporkan melakukan penipuan oleh sebuah perusahaan investasi Amerika Serikat (AS).

Hal itu membuat sejumlah investor di perusahaannya memutuskan kabur pada hari kedua setelah klaim penipuan itu dilayangkan.

Baca Juga: Penembakan di Dekat Sinagog di Yerusalem, PM Israel Benjamin Netanyahu Minta Jangan Ada Balas Dendam

Adani Group pun membantah laporan tersebut dengan menganggapnya upaya yang jahat. Tetapi bantahan tersebut gagal membendung keributan.

Dilansir BBC, Jumat (21/1/2023), partai oposisi India pun meminta dilakukan investigasi atas kasus ini.

Saham perusahaan papan atas Adani Enterprises pun mengalami penurunan nyaris 20 persen pada Jumat.

Sedangkan kelompok perusahaan terbuka lainnya milik grup itu bahkan menurun sangat jauh, dan memicu penghentian otomatis dalam perdagangan di Mumbai.

Posisi Gautam Adani sebagai orang terkaya di dunia versi Forbes, bahkan turun hingga posisi ketujuh.

Kejatuhan Adani terjadi hanya beberapa hari setelah Hindenburg Research, sebuah perusahaan spesialis dalam “penjualan pendek” atau bertaruh terhadap harga saham perusahaan dengan harapan akan jatuh, menerbitkan sebuah laporan.

Laporan tersebut menuduh Adani Group terlibat dalam manipulasi saham dan penipuan akuntansi selama beberapa dekade.

Laporan itu datang menjelang penjualan saham yang direncanakan untuk Adani Enterprises, yang sekarang hanya memiliki sedikit permintaan.

Perusahaan Adani pun menegaskan akan mengambil langkah hukum terhadap Hindenburg.

Baca Juga: Diancam Rusia karena Kirim Tank Abrams ke Ukraina, AS: Lagu Lama, Tak Ada Indikasi Penggunaan Nuklir

Gautam Adani yang merupakan sekutu Perdana Menteri India Narendra Modi, sejak lama dituduh oleh oposisi mendapat keuntungan dari hubungan politiknya dengan Modi. Namun, ia terus membantah tuduhan tersebut.

Banyak bank di India dan perusahaan asuransi milik negara telah berinvestasi atau meminjamkan miliaran dolar AS kepada perusahaan yang terkait dengan Adani Group.

Adani sendiri seorang miliuner yang membangun kekayaannya dari investasi di sektor pelabuhan, bandara, energi terbarukan, dan industri lainnya.


 



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x