Kompas TV regional sosial

Kursi Taman di Stadion Manahan Solo Hilang, Gibran Bilang Beli Lagi

Kompas.tv - 14 Februari 2023, 19:48 WIB
kursi-taman-di-stadion-manahan-solo-hilang-gibran-bilang-beli-lagi
Kursi taman di kawasan Stadion Manahan Solo hilang dan rusak, Selasa (14/2/2023) (Sumber: Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Purwanto

SOLO, KOMPAS.TV  - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berjanji akan mengganti kursi besi yang hilang di kawasan Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Gibran menanggapi adanya kursi taman yang hilang di kawasan tersebut.

"Iya, beli lagi. Tolong jalan diambil (dicuri) lagi," kata Gibran Rakabuming, Selasa (14/2/2023), dikutip Kompas.com.

Sementara, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Solo, Arif Darmawan menyebut bahwa pencurian terhadap aset Pemerintah Kota (Pemkot) Solo itu sudah berulang kali terjadi.

Menurutnya, pencurian dilakukan bertahap dengan cara merusak atau vandalisme.

Baca Juga: Naikkan PBB Hingga 3 Kali Lipat, Gibran Dikritik FX Rudy

Bahkan menurut dia, pencurian tersebut bukan hanya di Kawasan Taman Stadion Manahan, tetapi juga menyebar di sejumlah taman di Kota Solo.

Berdasarkan data Satpol PP Kota Solo, ada belasan kasus pencurian yang terjadi.  Di antaranya di Taman Lansia Mojosongo, terus di Taman Stadion Manahan itu.

“Sudah kami gandeng Linmas juga untuk patroli. Tapi sepertinya memanfaatkan kelengahan petugas," kata Arif Darmawan.

Menurutnya, bukan hanya kursi taman saja, tetapi barang berbahan besi lain juga menjadi sasaran vandalisme hingga pencurian.

"Bagian kursi Taman Stadion Manahan beberapa kali hilang. Lampu taman seperti di Patung Keris Nusukan, beberapa kali hilang," jelasnya.

"Sasarannya bahan besi dan ada nilai jualnya. Nampaknya (dijual) kiloan (rongsokan), dirusak perlahan, lalu hilang," lanjutnya.

Saat ini, kata dia, pihaknya belum menangkap pelaku perusakan tersebut, meskipun telah dilaksanakan patroli.

Baca Juga: Jawaban Gibran saat FX Rudy Kritik Kebijakannya Naikkan PBB

Arif menyarankan pada dinas terkait untuk melakukan pengadaan CCTV pengawasan.

"Pelaku belum ada yang tertangkap, kita baru proses identifikasi," ujarnya.

"Nanti kita akan ajukan untuk CCTV, kita lakukan pengamanan karena ada pelanggaran yang terekam di situ. Kita koordinasikan dengan dinas terkait," lanjutnya.



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x