Kompas TV internasional kompas dunia

Ribuan Siswi Iran Diduga Diracun Massal: Khamenei Minta Pelaku Dihukum Mati, Jurnalis Ditangkap

Kompas.tv - 8 Maret 2023, 14:38 WIB
ribuan-siswi-iran-diduga-diracun-massal-khamenei-minta-pelaku-dihukum-mati-jurnalis-ditangkap
Ilustrasi. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Lebih dari 1.000 siswi sekolah Iran diduga menjadi korban peracunan massal sejak November 2022 lalu. Sejumlah pengamat menyebut serangan ini terkait dengan protes pasca-kematian Mahsa Amini yang dipimpin perempuan. (Sumber: Anadolu Agency)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

TEHERAN, KOMPAS.TV - Lebih dari 1.000 siswi sekolah Iran diduga menjadi korban peracunan massal sejak November 2022 lalu. Sejumlah pengamat menyebut serangan ini terkait dengan protes pasca-kematian Mahsa Amini yang dipimpin perempuan.

Pada Senin (6/3/2023), Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei berbicara untuk pertama kalinya mengenai dugaan peracunan tersebut. Khamenei menyebut, jika terbukti disengaja, pelaku serangan peracunan mesti dihukum mati.

"Apabila peracunan para siswa terbukti, pihak di balik kejahatan ini harus dijerat hukuman tertinggi dan tidak ada ampunan bagi mereka," kata Khamenei dikutip kantor berita IRNA via Associated Press.

Baca Juga: Laporan PBB: Partikel Uranium yang Diperkaya hingga 83,7% Ditemukan di Iran, Hampir Tingkat Senjata

Otoritas Iran sendiri telah mengakui dugaan peracunan di lebih dari 50 sekolah di seantero Iran sejak November 2022. Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi mengaku pihaknya telah mengumpulkan "sampel mencurigakan", tetapi enggan menjelaskan lebih jauh.

Di lain sisi, otoritas Iran dilaporkan menangkap Ali Pourtabatabaei, jurnalis yang mengover isu peracunan sejak pertama muncul di kota Qom.

Dugaan peracunan massal di Iran pun mulai menjadi perhatian internasional. Amerika Serikat (AS) mendesak dilakukannya investigasi internasional jika peracunan terkiat protes Mahsa Amini.

"Jika peracunan ini terkait partisipasi dalam protes, makan ini dicakup mandat misi pencari fakta independen internasional PBB di Iran untuk menginvestigasinya," kata sekretaris pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre.

Baca Juga: Iran Tutup Institut Riset Prancis di Teheran usai Majalah Charlie Hebdo Bikin Karikatur Ali Khamenei

 



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x