Kompas TV regional sosial

Tomi Wibisono, Perkenalan dengan Politik dan Kenakalan

Kompas.tv - 16 Maret 2023, 14:00 WIB
tomi-wibisono-perkenalan-dengan-politik-dan-kenakalan
Tomi Wibisono memiliki pemaknaan mendalam terhadap buku bacaan. (Sumber: Hai Grid)
Penulis : Ristiana D Putri | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Buku memainkan peran penting dalam kehidupan setiap orang. Pasalnya, buku memiliki peran dalam memperluas wawasan seseorang. Buku juga bertindak sebagai pintu penghubung dengan dunia.

Begitupun dengan Tomi Wibisono, pemilik Toko Buku Akik, yang memiliki kisah menarik dengan buku-buku bacaannya. Bersama Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi Kompas.com, ia membagikan kisahnya dalam siniar Beginu bertajuk “Tomi Wibisono, Bincang Muda dan Nakal”, dengan tautan akses dik.si/BeginuTomiP2.

Memaknai Buku: Politik, Muda, dan Mbeling

Kisah perkenalan Tomi dengan isu-isu sosial bermula saat membaca majalah dan zine. Melalui dua hal tersebut, minat terhadap isu politik pun tumbuh.

Di situ pula ia mengenal Remy Sylado. Ia kagum dengan pemikiran seniman tersebut yang memperbolehkan anak muda untuk ‘nakal’ dengan batas yang wajar. 

Ia menjelaskan, “Remy Sylado itu sosok yang mencerminkan bahwa ‘muda dan nakal’ itu nggak apa-apa. Habiskan stok kesalahan-kesalahanmu dan betapa menangisnya bisa wawancara Remy Sylado Waktu itu.”

Baca Juga: 2 Pembunuh asal Negeri Ginseng yang Mengerikan

“Kesan-pesan membekas dari Remy Sylado adalah anak muda itu kalau salah jangan diserang karena memang masih muda, kalau orang tua salah ya itu harus dihajar.”, lanjut Tomi.

Pasalnya, Remy Sylado adalah sosok yang berani melakukan gerakan perubahan. Salah satu gerakan perubahan yang beliau tuangkan dalam bentuk karya sastra adalah puisi Mbeling.

Kata ‘mbeling’ berasal dari bahasa Jawa yang berarti nakal, dan tak patuh aturan. Namun, kata tersebut memiliki filosofi untuk menggambarkan keadaan Indonesia pada zaman orde baru yang terkesan feodal.

Pada masa kelam tersebut kebebasan seakan hilang dari kehidupan bermasyarakat, terlebih untuk generasi muda yang terkekang aturan.

Puisi Mbeling muncul sebagai pemantik semangat kaum muda agar berani berekspresi melalui karya sastra. Selain itu, puisi ini juga tak mengikuti aturan baku stilistika. Menurut sang penyair, keterikatan aturan yang rumit pada puisi bisa membuat generasi muda takut berkreasi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x