Kompas TV nasional agama

Hasil Sidang Isbat Kemenag: 1 Ramadan 1444 H Jatuh pada Kamis 23 Maret 2023

Kompas.tv - 22 Maret 2023, 18:58 WIB
hasil-sidang-isbat-kemenag-1-ramadan-1444-h-jatuh-pada-kamis-23-maret-2023
Ilustrasi gambar hilal atau bulan sabit sebagai penetapan awal bulan hijriyah, termasuk awal puasa ramadhan (Sumber: kemenag.go.id)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hasil sidang Isbat Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) menetapkan 1 Ramadan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis 23 Maret 2023.

"Kita bersepakat bahwa 1 Ramadan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis 23 Maret 2023" kata Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas, Rabu (22/3/2023).

Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini menerangkan, hasil pemantauan hilal atau bulan sabit di 124 titik.

Hilal telah mencapai ketinggian 7 derajat usai terbenamnya Matahari pada sekitar pukul 18.02 WIB di DKI Jakarta.

Sidang penentuan awal Ramadan ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi , Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dan sejumlah ketua ormas Islam di Indonesia.

Beberapa tamu undangan dari negara-negara sahabat juga datang ke Kantor Kemenag Jakarta untuk menyaksikan sidang isbat penentuan awal Ramadan 1444 Hijriah ini.

Baca Juga: Daftar 124 Lokasi Pantauan Hilal di Indonesia, Kemenag Gelar Sidang Isbat Hari Ini

Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan selalu digelar setiap 29 Sya'ban.

Tahun ini, tanggal 29 Sya'ban jatuh pada Rabu (22/3/2023). 

Sidang isbat, kata dia, mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.

Secara hisab, kata dia, posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat hari ini, Rabu (22/3) sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). 

“Pada hari rukyat, 29 Syakban 1444 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 6 derajat 46,2 menit sampai dengan 8 derajat 43,2 menit, dengan sudut elongasi antara 7,93 derajat sampai dengan 9,54 derajat," ujarnya, Selasa (21/3/2023).

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," imbuhnya.

Baca Juga: Sidang Isbat Kemenag Penentuan Awal Puasa Ramadan 2023 Digelar 22 Maret, Ini Tahapannya

Selain berdasarkan data hisab, sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal yang dilaksanakan di 124 lokasi yang telah ditetapkan Kemenag.

“Rukyatul hilal tersebut dilaksanakan oleh Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerjasama dengan Peradilan Agama dan Ormas Islam serta instansi lain di daerah setempat,” ujarnya.


 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x