KEDIRI, KOMPAS.TV- Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi investasi yang dilakukan PT Gudang Garam Tbk. dalam membangun Bandara Dhoho Kediri di Jawa Timur. Luhut menyatakan, jangan sampai ada pihak-pihak yang menghambat pembangunan bandara tersebut.
Karena Bandara Kediri sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal itu disampaikan Luhut saat mengunjungi proyek Bandara Kediri pada Selasa (30/11/2021).
"Karena ini PSN tidak ada yang boleh menghambat. Semua akan kita dukung. Kita harus bantu, Saya berharap TNI Polri juga betul-betul membantu pengamanannya. Saya juga minta Pemda untuk mendukung. Kita jadi satu, kalau kita satu tidak ada yang tidak bisa kita selesaikan, kita harus kompak," kata Luhut kepada awak media, dikutip Rabu (1/12/2021).
"Terima kasih kepada Gudang Garam, kami lihat investasinya tidak kecil, Rp8 triliun sampai Rp9 triliun," tambahnya.
Baca Juga: Bambang Soesatyo Sebut Sri Mulyani Tak Hargai MPR, Ini Jawaban Stafsus Menkeu
Luhut menyatakan, pemerintah akan membantu dan mendukung Gudang Garam untuk menyelesaikan hambatan dalam membangun Bandara Kediri. Seperti masalah pembebasan lahan yang masih tersisa 1,7 hektar yang belum dibebaskan.
Menurut Luhut, keberadaan Bandara Kediri akan mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur bagian Selatan. Masyarakat di wilayah tersebut tidak perlu ke Surabaya jika ingin bepergian dengan pesawat.
"Jadi saya pikir ini akan punya dampak di Selatan Jawa Timur dari mulai Trenggalek, Pacitan, sampai ke Banyuwangi. Saya kira tidak perlu ke Surabaya lagi," ujar Luhut.
Namun, Luhut mengingatkan pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung juga harus dikerjakan dengan baik. Sehingga proyek Bandara Kediri dan Tol Kediri-Tulung Agung bisa selesai sesuai target, yaitu Juni 2023.
Baca Juga: UMK Kota Bekasi Rp4,8 Juta, Jakarta Kalah
Jalan Tol Kediri-Tulungagung akan sangat membantu masyarakat mengakses Bandara Kediri.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Agraria dan Tata Ruang serta Badan Pertanahan Nasional Sofyan A. Djalil juga ikut serta. Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk membantu penyelesaian terkait pengurusan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan bandara.
"Tugas saya membantu pembebasan lahan. Teman-teman BPN harus lebih proaktif. Apa yang sudah dilakukan Gudang Garam luar biasa untuk wilayahnya," ucap Sofyan.
Sementara itu, Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta menyampaikan, progres pembangunan Bandara Kediri sudah mencapai 80 persen dari pekerjaan sisi udara. Pekerjaan sisi darat juga sudah mulai dilakukan, dengan target selesai pada akhir 2022.
Baca Juga: Siap-Siap! Tahun Depan, Tarif Listrik 13 Golongan Ini Naik
"Salah satu tujuan pembangunan bandara ini untuk meningkatkan konektivitas dan memperbaiki disparitas pembangunan di Jawa Timur bagian selatan. Daerah di sekitar bandara juga akan tumbuh menjadi pusat perekonomian baru," tutur Istata.
Bandara Kediri adalah salah satu infrastruktur yang dibangun dengan konsep Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP). Gudang Garam melalui anak usahanya, PT Surya Dhoho Investama menjadi pihak yang akan membangun dan mengembangkan bandara ini.
Bandara Kediri nantinya akan memiliki runway sepanjang 3.300 meter dengan lebar landasan 45 meter. Bandara ini akan mampu menampung 1,5 juta penumpang setiap tahun. Bandara Kediri juga melayani penerbangan internasional untuk keperluan ibadah haji dan umroh.
Gudang Garam melalui anak perusahaannya juga akan membangun akses menuju bandara berupa jalan tol sepanjang 7,2 km. Jalan tol tersebut manjadi bagian dari rangkaian Tol Kediri–Tulungagung.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.