JAKARTA, KOMPAS.TV - Arus mudik baru saja dimulai tapi kecelakaan yang memakan banyak korban jiwa sudah terjadi di Tol Semarang-Solo. Dari dua insiden, total ada 11 korban jiwa.
Direktorat Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Aan Suhanan meminta pemudik mewaspadai sembilan titik rawan kecelakaan sepanjang Tol Trans-Jawa yang sudah dipetakan Polri.
Yakni ruas Tol Jakarta-Merak Km 64 dan Km 68, Tol Jakarta-Cikampek Km 48 dan Km 66, Tol Cikopo Palimanan Km 78 dan Km 131, Tol Solo-Ngawi Km 552 dan Km 569, serta Tol Ngawi-Kertosono Km 639.
"Dalam dua tahun terakhir, di titik-titik tersebut telah terjadi 30 kali kecelakaan. Jadi kalau mengantuk, segera istirahat, ikuti rambu-rambu dan aturan jalan yang ada,” kata Aan seperti dikutip dari Kompas.id, Minggu (17/4/2023).
Menurutnya, pemudik seringkali memaksakan diri karena merasa perjalanan tinggal sedikit lagi sampai ke tujuan. Padahal, kondisi fisik pengemudi sudah lelah.
Ia menyebut, durasi maksimal mengemudi adalah 4 jam, setelah itu lebih baik beristirahat di area istirahat (rest area) terdekat.
Baca Juga: Jadwal Penukaran Uang di Rest Area, Terminal, dan Pelabuhan Senin 17 April 2023
”Siapkan kondisi kesehatan yang prima dan jangan ngebut saat berkendara. Siapkan juga kendaraan dalam kondisi baik setelah empat jam, jangan memaksakan untuk terus mengemudi,” ujar Aan.
Imbauan ini juga pernah disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy, dalam konferensi pers di Mabes Polri pada Kamis (6/4/2023) lalu.
Muhadjir mengatakan, kecelakaan rawan terjadi pada perjalanan jauh. Semakin jauh jarak yang ditempuh, semakin tinggi potensi kecelakaan terjadi.
"Oleh karena itu, pengendara yang menempuh perjalanan jauh sebaiknya sering-sering beristirahat," kata Muhadjir saat itu.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Jasa Marga Trans Jawa Tol, Ria Marlinda Paalo, menambahkan, pihaknya juga telah memasang rambu-rambu penanda rest area terdekat dan larangan parkir di bahu jalan karena berbahaya.
Jasa Marga juga menambah rambu agar lebih jelas bagi pemudik sebagai upaya pencegahan.
Baca Juga: Daftar Promo Bank BRI dan BCA Selama Puasa Ramadan dan Lebaran 2023
”Kami juga telah memasang water barrier untuk menghalau kendaraan parkir di bahu jalan tol. Kami selalu memberikan imbauan, jika lelah, istirahat di rest area yg telah disediakan, tetap fokus dan berhati-hati dalam perjalanan,” tutur Ria.
Posko keamanan dan kesehatan pun disiapkan di setiap rest area untuk melayani pemudik. Jasa Marga juga telah menyiagakan sebanyak 509 unit armada operasional yang terdiri dari 192 unit derek, 124 unit mobile customer services, 53 ambulans, 39 kendaraan rescue, dan 101 kendaraan patroli.
Dalam kondisi darurat, pemudik bisa menghubungi Call Center 14080. Pengamat transportasi Darmaningtyas mengatakan, pengendara di jalan tol kerap mengambil lajur kiri atau kanan dan menyalip sehingga memengaruhi konsentrasi pengemudi lain.
Dalam ketentuan, pengemudi yang telah mengendarai selama empat jam wajib beristirahat selama 30 menit. Namun, belum banyak pengemudi yang disiplin dan mengikuti ketentuan tersebut.
Selain itu, rambu-rambu di jalan tol juga tidak kalah penting.
”Saya rasa ide memasang rambu di badan jalan tol yang diusulkan oleh Jasa Marga sebelumnya tepat. Jarak 100 meter sebelum dipasang rambu bisa dipasang speed track atau pita kejut," tutur Darmaningtyas.
"Jadi, orang mau tidak mau membaca rambu-rambu itu. Di tengah keramaian yang paling penting kehati-hatian, dan saat melewati jalan tol, pengemudi harus fit,” ujarnya.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.