Kompas TV ekonomi energi

Meteran Listrik akan Diganti ke Digital, Anggota DPR: Sosialisasikan, Gratis, Transparan

Kompas.tv - 6 Juli 2023, 09:04 WIB
meteran-listrik-akan-diganti-ke-digital-anggota-dpr-sosialisasikan-gratis-transparan
Ilustrasi pemeriksaan meteran listrik oleh petugas PLN. YLKI menyebut PLN seharusnya punya mekanisne untuk memberi peringatan sesegera mungkin ke konsumen, ketika menemukan ada yang tidak beres dalam tagihan. (Sumber: Dok. PLN)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Meteran konvensional yang saat ini digunakan di rumah tangga akan segera diganti Smart Meter AMI oleh PLN. Meteran versi baru ini nantinya akan mengganti meteran konvensional menjadi digital.

Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto mengapresiasi inovasi ini karena memungkinkan untuk mengefisiensikan penggunaan energi listrik oleh pelanggan. Namun dia mengingatkan agar program ini disoalisasikan agar tidak terjadi salah paham dan gratis. 

“Saya juga meminta PLN melakukan sosialisasi program ini dengan baik agar masyarakat mengetahui manfaat dari sistem tersebut, terutama pemasangannya yang dilakukan dengan gratis, tanpa ada biaya sama sekali dari pelanggan,” kata Rofik dalam RDP (Rapat Dengar Pendapat) Komisi VII DPR RI dengan Dirut PLN, di, Rabu (5/7/2023) dikutip dari dpr.go.id.

Baca Juga: PLN Buka Lowongan Pekerjaan S1 dan S2 Lulusan Luar Negeri, Pendaftaran Sampai 17 Juli

Ia minta agar pada proses perubahan meteran konvensional menjadi meteran digital ini dilakukan secara transparan dan tidak ada penyelewengan penggunaan anggaran baik dari PLN maupun pihak terkait. “Saya meminta semua proses pengadaan peralatan dan implementasinya di lapangan dilakukan secara transparan agar tidak terjadi penyalahgunaan anggaran di PLN,” ujarnya.

Tidak hanya itu, politisi dari Dapil Jateng VII tersebut juga meminta kepada PLN agar mensosialisasikan terlebih dahulu kebijakan ini kepada masyarakat luas. Hal itu semata untuk mengantisipasi terjadinya kesalahpahaman dalam implementasi inovasi ini. Sekaligus agar masyarakat mengetahui manfaat dari penerapan meteran digital ini di rumah mereka.

Di sisi lain, ia juga mempertanyakan bagaimana nasib pekerja pencatat meteran PLN yang berjumlah sekitar 60 ribu pegawai. Rofik meminta PLN untuk menyiapkan rencana pengkaryaan ribuan pegawai tersebut.

“Program AMI dilaksanakan dalam kurun waktu 10 tahun dari sekarang, PLN harus menyiapkan mitigasi bagi karir 60 ribu pekerja pencatat meteran, jangan sampai terjadi lay off besar-besaran yang merugikan karyawan PLN. Perlu adanya persiapan dari sekarang, mau dikemanakan 60 ribu karyawan tersebut,” ujarnya.


Sebagaimana dijelaskan PLN dalam RDP tersebut, Smart Meter 'Advanced Metering Infrastructure' (AMI) merupakan meteran digital yang akan menggantikan meteran konvesional, sebagai upaya transformasi layanan kelistrikan digital dari PLN.

AMI akan mempermudah pengukuran penggunaan listrik konsumen. Melalui pengukuran konsumsi listrik yang akurat, otomatis, dan realtime monitoring, akan meminimalisir potensi kesalahan pencatatan akibat human error, mencegah kecurangan transaksi listrik, serta manajemen demand yang lebih efisien.

Baca Juga: Meteran Listrik AMI, Cara Baru PLN Manjakan Pelanggan

Manfaat lainnya, pelanggan tidak dirugikan lagi karena kesalahan pencatatan, gangguan dapat terdeteksi lebih dini, serta recovery dan pelayanan yang lebih cepat. Terkait implementasi AMI ke rumah tangga, PLN menargetkan 1,2 juta pelanggan secara nasional yang dibagi dalam beberapa klaster pemasangan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x