JAKARTA, KOMPAS.TV- Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyatakan,kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) tidak akan mengganggu perekonomian.
Febri berkaca pada data ekonomi di tahun 2021 dan 2022, dimana mayoritas pekerja masih WFH, namun ekonomi bisa tumbuh di atas 5 persen.
Ia menambahkan, meski para pekerja WFH, aktivitas ekonomi tetap berjalan. Terlihat dari konsumsi rumah tangga yang tetap tinggi selama periode WFH. Hal tersebut menunjukkan WFH tidak berpotensi mengganggu perekonomian.
Baca Juga: ASN Saja Tak Cukup, Pj Guberkur DKI Imbau Swasta Juga Terapkan WFH!
“WFH tidak berpengaruh ke kinerja ekonomi. Terbukti waktu 2021 dan 2022 ekonomi kita jalan sangat baik walaupun mayoritas dari kita bekerja dari rumah. Jadi kita akan cukup aman," kata Febrio kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/8/2023).
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jakarta, Diana Dewi mengaku khawatir banyak pengusaha yang menolak wacana pemerintah untuk menerapkan sistem bekerja dari rumah demi mengurangi polusi udara.
"Untuk mengurangi tingkat polusi udara di wilayah DKI Jakarta tentunya sah-sah saja kalau para pekerja akan diatur dengan model hybrid working," ungkapnya, Rabu (16/8).
Baca Juga: Minta Perusahaan Swasta Terapkan WFH, Pj Gubernur DKI: ASN Hanya 25 Ribu, Pergerakan 25 Juta
"Apalagi kabarnya Pemprov DKI Jakarta juga sedang melakukan pengaturan presentase pegawai yang masuk dan work from home," imbuhnya.
Akan tetapi, menurutnya saat ini banyak usaha yang sedang berusaha meningkatkan produktivitas usai usaha mereka dihantam pandemi Covid-19 dalam dua tahun belakangan.
Ia pun mempertanyakan wacana WFH bisa mengurangi polusi udara di Jakarta. Sebab menurutnya, wacana tersebut bisa membuat pengusaha, terutama yang masih merintis bisnis mereka, menjadi terpuruk.
Baca Juga: Polusi Udara, Pagi Ini Tingkat AQI Jakarta Kamis 24 Agustus dalam Kategori Tidak Sehat
"Harus diingat bahwa saat ini kita baru saja berupaya bangkit dari pandemi Covid-19, dan apakah hal ini bisa tepat benar-benar akan mengurangi polusi udara karena diterapkannya WFH?" tanyanya.
Tentu, kata dia, wacana WFH dari pemerintah itu akan berpengaruh kepada produktivitas perusahaan.
"Khususnya teman-teman pelaku usaha yang sedang dalam memulai usaha berjuang untuk membenahi lini bisnis masing-masing," jelasnya.
"Jangan sampai kami jadi harus kembali dalam keadaan terpuruk karena kondisi tersebut," sambungnya.
Baca Juga: Enggak Kapok! Pengendara Motor Kembali Lawan Arah Pasca Kecelakaan Truk di Lenteng Agung
Ia menilai, banyak pengusaha yang keberatan apabila kebijakan WFH itu diterapkan secara tiba-tiba.
"Kalau untuk secara mendadak diterapkannya, kami khawatir banyak kalangan pengusaha yang merasa berat dan juga bisa jadi terjadi penolakan bila tujuannya hanya untuk mengurangi polusi udara," ungkapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.