GRESIK, KOMPAS.TV - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengaku siap mendukung PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam pembangunan Smelter Gresik, Jawa Timur, pada Selasa (28/11/2023).
"Kami berikan dukungan yang diperlukan, termasuk kemarin perpanjangan untuk peraturan izin ekspor (tembaga)," kata Mendag kepada media saat kunjungan kerja ke proyek pembangunan smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Selasa (28/11).
Mendag yang karib disapa Zulhas itu juga mengapresiasi perkembangan pembangunan smelter kedua PTFI yang diharapkan segera beroperasi penuh sehingga mampu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitar smelter.
"Saya bahagia, senang, perkembangan pembangunan smelter sudah mencapai 80% lebih. Saya kira ini membanggakan karena dipimpin anak-anak negeri. Konsentrat tembaga dikelola di sini secara bertahap dan kita punya saham mayoritas," katanya.
Baca Juga: KPU Ungkap Distribusi Logistik Pemilu 2024 sudah 90 Persen: Surat Suara Capai 1 Miliar Lembar
Di dalam kesempatan yang sama saat mendampingi kunjungan Zulhas, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas optimistis smelter kedua PTFI akan mulai beroperasi pada akhir Mei 2024 dan secara bertahap ramp-up produksi penuh hingga Desember 2024.
"Progres smelter saat ini diperkirakan mencapai 83%. PTFI terus menyelesaikan beberapa pekerjaan guna penyelesaian konstruksi fisik pada akhir Desember 2023," kata Tony kepada media.
Pada awal 2024, lanjutnya, akan dilakukan pre-commissioning dan commissioning untuk memastikan seluruh peralatan dan fasilitas berfungsi.
"Kami optimistis proyek pembangunan smelter akan selesai sesuai jadwal," jelasnya.
Pembangunan smelter kedua ini, kata Tony, PTFI menanamkan investasi 2,9 miliar dolar AS atau setara Rp43 triliun per akhir Oktober 2023, dari total anggaran 3 miliar dolar AS.
"Harapan kami relaksasi ekspor konsentrat tembaga dapat terus diberikan sampai smelter tersebut beroperasi penuh," ujar Tony.
Baca Juga: Besok KPU Undang Sejumlah Pihak untuk Susun Rencana Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024
Setelah beroperasi penuh, smelter mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt) dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.
Adapun smelter pertama PTFI dibangun pada 1996 dengan nama PT Smelting Gresik.
PTFI dan Pemerintah Indonesia terus bahu membahu agar kedua smelter dapat memberi manfaat maksimal bagi semua pihak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.