Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Bapanas Tegaskan HET Beras Tidak Naik Meski HPP Gabah Naik Mulai 15 Januari 2025

Kompas.tv - 14 Januari 2025, 17:00 WIB
bapanas-tegaskan-het-beras-tidak-naik-meski-hpp-gabah-naik-mulai-15-januari-2025
Foto ilustrasi. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras di tahun 2025 ditetapkan sama dengan tahun 2024, meskipun harga pembelian pemerintah (HPP) gabah ditetapkan naik. (Sumber: KOMPAS.COM/MUH. AMRAN AMIR)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

Baca Juga: Rincian HPP Gabah dan Beras yang Berlaku Mulai 15 Januari 2025

"Jagung masih berproses di Bapanas untuk penetapan Perbadan untuk HPP Jagung, nanti akan efektif mulai 1 Februari," ujarnya. 

Sebelumnya, keputusan menaikkan HPP gabah dan jagung diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan usai mengikuti rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka bersama Presiden Prabowo Subianto, Senin (30/12/2024). Ia menyatakan, kebijakan ini diharapkan dapat memberikan keuntungan lebih bagi petani. 

“Tadi sudah diputuskan oleh Bapak Presiden, kabar gembira untuk para petani, harga gabah sudah disepakati naik ya, dari Rp6.000 menjadi Rp6.500. Iya kan Pak, tadi Pak Mentan. Satu, ya harga HPP beras. Dua, jagung disepakati harganya naik dari Rp5.000 menjadi Rp5.500,” ungkap Zulhas saat itu. 

Ia mengatakan, pemerintah juga berkomitmen untuk menyerap seluruh hasil produksi gabah dan jagung dari petani dengan harga yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Trump Dilantik 20 Januari, Indonesia Akan Ajukan Penurunan Tarif Dagang ke AS

“Hari ini kita mengambil keputusan bersejarah, berapa pun produksi gabah dan jagung petani ya akan ditampung sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ujarnya dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet. 

Zulhas menegaskan bahwa seluruh produk pangan dalam negeri tidak akan dikenakan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN).

“Seluruh produk pangan tidak ada kenaikan apa pun yang dalam negeri. Jelas ya, mau beras ketan, mau beras merah, mau apa, tidak ada kenaikan PPN apa pun, khusus semua pangan di dalam negeri," tuturnya. 

Mantan menteri perdagangan di era Presiden Joko Widodo itu juga mengajak semua pihak untuk optimistis dan bekerja keras dalam mewujudkan swasembada pangan.

Menurutnya, saat ini produksi pangan dalam negeri telah menunjukkan hasil yang positif. Produksi beras pada bulan Januari dan Februari mencatat peningkatan yang signifikan.

Baca Juga: Penyakit Mulut dan Kuku Merebak, Kementan Jamin Pasokan Daging Sapi untuk Puasa-Lebaran Cukup

“Januari saja produksi beras kita sudah naik dari 0,35 jadi 1,3 (juta ton) ya. Nah, yang Februari 0,8 jadi 2,08 (juta ton) produksi beras,” jelasnya.

Menko Zulhas juga mengungkapkan bahwa dalam rapat tersebut, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk tidak melakukan impor sejumlah bahan pokok, seperti beras, jagung, gula konsumsi, dan garam.

“Alhamdulillah tadi dalam ratas, yang pertama kita sudah memutuskan yang pertama dulu tidak impor beras Pak Mentan ya tahun depan. Tidak, harus berani ya tidak impor beras. Kemudian jagung, tambah jagung, tambah gula untuk konsumsi, tambah garam,” ungkapnya. 


 




Sumber : Kontan, Laman Sekretariat Kabinet




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x