Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Tak Ingin Kehilangan Pasar RI, Apple Bayar Utang Investasi, Bangun Pabrik AirTag dan R&D Center

Kompas.tv - 27 Februari 2025, 13:35 WIB
tak-ingin-kehilangan-pasar-ri-apple-bayar-utang-investasi-bangun-pabrik-airtag-dan-r-d-center
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan bahwa hasil perundingan antara Pemerintah Indonesia dengan Apple menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan bagi Indonesia. (Sumber: Kementerian Perindustrian )
Penulis : Dina Karina | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan bahwa hasil perundingan antara Pemerintah Indonesia dengan Apple menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan bagi Indonesia.

Ia menyampaikan, Kementerian Perindustrian telah menyetujui rencana investasi inovasi dari Apple untuk periode 2025-2028 dan juga telah menandatangani MoU dengan Apple untuk komitmen investasi pada periode 2023-2029. 

Menperin menjelaskan, Apple memilih tetap menggunakan skema 3 dalam memenuhi kewajiban untuk mendapatkan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yaitu investasi inovasi. Terkait sisa kewajiban pada periode investasi 2020-2023, Apple telah menyelesaikan komitmen atau kewajiban sebesar 10 juta dolar AS. 

"Apple telah setuju berkomitmen menambah investasi dalam rangka memenuhi sanksi akibat belum menjalankan komitmen inovasi pada periode sebelumnya dengan semestinya, sesuai yang diatur dalam Permenperin No. 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, Dan Komputer Tablet," terang Agus Gumiwang dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Baca Juga: Prabowo Persilakan Menteri yang Tak Kuat Bekerja Dengannya untuk Mundur

Penambahan investasi tersebut ditempuh dengan cara membawa perusahaan Global Value Chain (GVC) mereka, yaitu ICT Luxshare untuk berinvestasi memproduksi aksesoris AirTag di pabrik yang sedang dibangun di Batam dengan investasi 150 juta dolar AS.

Apple juga akan menjadikan Indonesia sebagai supplier bagi 65 persen AirTag di pasar dunia. Dalam hal ini, lanjutnya, Apple berkomitmen bahwa komponen baterai AirTag akan dipenuhi dari produsen dalam negeri.

Raksasa teknologi asal AS itu juga sedang menyiapkan line produksi di perusahaan Long Harmony, Bandung, yang akan memproduksi kain mesh untuk keperluan AirPod Max. Sehingga, Long Harmony akan menjadi salah satu bagian dari GVC Apple.

Selain itu, dalam negosiasi untuk cycle atau siklus berikutnya dan mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan, Kemenperin memutuskan bahwa perundingan ini tidak berkaitan dengan perpanjangan siklus, tapi merupakan siklus baru.

Baca Juga: Erick Thohir Sebut Masih Banyak Orang Simpan Emas di Bawah Bantal dan Toilet

“Sudah disepakati berdasarkan hitungan yang sudah diatur dalam Permenperin No. 29 Tahun 2017, bahwa Apple akan membawa hard cash sebesar 160 juta dolar AS dalam konteks pemenuhan kewajiban mereka untuk Skema 3,” ujar Agus.




Sumber :




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x