Kompas TV entertainment seni budaya

Bentara Budaya Gelar Pameran "Merayakan Kebersamaan", Ada Workshop Menarik, Ini Jadwalnya!

Kompas.tv - 24 Februari 2024, 00:30 WIB
bentara-budaya-gelar-pameran-merayakan-kebersamaan-ada-workshop-menarik-ini-jadwalnya
Sesi foto bersama dalam pameran seni rupa Merayakan Kebersamaan di Bentara Budaya, Jakarta, yang dibuka pada Kamis (22/2/2024). (Sumber: Bentara Budaya)
Penulis : Almarani Anantar | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada bulan Februari ini, Bentara Budaya menggelar pameran seni rupa bertajuk "Merayakan Kebersamaan," yang telah dibuka pada Kamis (22/2/2024) pukul 19.00 WIB.

Pameran yang diresmikan oleh artis, model, dan presenter Olga Lydia itu akan berlangsung hingga Kamis (29/2/2024) depan.

Pameran dibuka dari pukul 10.00 hingga 18.00 WIB setiap harinya. Tidak ada biaya masuk yang dikenakan untuk para pengunjung yang ingin menyaksikan pameran ini.

Pameran seni rupa "Merayakan Kebersamaan" menampilkan sejumlah karya seni dari berbagai seniman Indonesia, antara lain AC Andre Tanama, Fatih Jagad Raya Aslami, Galuh Taji Malela, Hanny Widjaja.

Kemudian Nissan Kristiyanto, Putu Sutawijaya, Sarnadi Adam, Sidik W Martowidjojo, Syakieb Sungkar, Teguh Ostenrik, dan Vy Patiah.

Baca Juga: Pameran Seni Rupa Garis-Garis Seribu Sungai, Seniman Ceritakan Kegelisahan Lewat Gores Lukisan

Semangat kebersamaan sebenarnya telah tumbuh selama berabad-abad, jauh sebelum nama "Indonesia" muncul. Ada suatu ruang di mana masyarakat dari berbagai latar belakang kultural dapat tumbuh bersama.

Di ruang itu, pergaulan budaya berkembang. Buku berjudul "Orang Padang Tionghoa - Dima Bumi Dipijak, Disinan Langik Dijunjuang" karya Riniwaty Makmur (Penerbit Buku Kompas-2018) menggambarkan bagaimana pergaulan budaya tumbuh dalam ruang kehidupan di Padang.

Salah satu contoh dari keberagaman kuliner dapat ditemukan dalam respons lidah orang Tionghoa terhadap rendang buatan orang Minang.

Hasilnya adalah rendang buatan orang Tionghoa yang memiliki cita rasa lebih ringan dibandingkan dengan versi "made in" Minang yang terkenal dengan kepedasannya yang kuat.

Baca Juga: Astra dan Kompas Gramedia Gelar Pameran Seni Rupa "Indonesian Dream"

Rupanya terdapat suatu tawar-menawar rasa yang terjadi. Daging pada rendang buatan orang Minang terlihat lebih gelap dan memiliki rasa yang lebih pedas karena penggunaan rempah dan cabai yang lebih banyak dibandingkan dengan rendang versi buatan orang Tionghoa.

Frans Sartono, selaku kurator Bentara Budaya menyampaikan, “Karya-karya dalam pameran 'Merayakan Kebersamaan' ini seperti catatan hasil pergaulan budaya. Di dalamnya ada dialog kultural, dan tawar-menawar gagasan."

"Para seniman juga mencatat sejarah, serta harapan akan pentingnya hidup bersama-sama di ruang yang guyub dan terbuka," imbuhnya.

Baca Juga: Kompas Gramedia-Astra Tampilkan Pameran Seni Rupa dan Teknologi Digital RE-IDENTIFY

"Karya-karya dalam pameran ini bagaikan narasi visual tentang buah-buah dari pergaulan budaya. Ada pula catatan-catatan perjalanan dalam tata hubungan, idealisme hidup bersama yang melahirkan keindahan, yang kemudian dapat dinikmati bersama pula.”

Poster Workshop Cyanotype (Sumber: Bentara Budaya)

Selain pameran seni, acara ini juga akan menawarkan Workshop Cyanotype yang akan dipandu oleh narasumber Fajar Nurhadi pada Sabtu (24/2/2024) mulai pukul 14.00 hingga 17.00 WIB.

Untuk dapat mengikuti workshop ini, pengunjung hanya perlu membayar biaya sebesar Rp200.000.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x