Kompas TV entertainment selebriti

Titiek Puspa Meninggal Dunia, Disampaikan Ahmad Dhani di Tengah Debat Hak Cipta

Kompas.tv - 10 April 2025, 17:18 WIB
titiek-puspa-meninggal-dunia-disampaikan-ahmad-dhani-di-tengah-debat-hak-cipta
Titiek Puspa rilis dua album baru untuk merayakan 69 tahun berkarir di dunia musik. (Sumber: Instagram)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kabar duka datang dari dunia musik Indonesia. Legenda hidup musik Tanah Air, Titiek Puspa, dikabarkan meninggal dunia hari ini, Kamis (10/4/2025), sekitar pukul 17.00 WIB.

Kabar mengejutkan ini disampaikan oleh musisi senior Ahmad Dhani di akhir sesi debat publik bertajuk AKSI dan VISI soal Hak Cipta, yang digelar di Artotel, Jakarta.

"Iya sudah fix meninggal dunia, Titiek Puspa, penyanyi dan komposer. Info dari Denny Chasmala ya, tadi 15 menit lalu, (sekira 17.00 WIB-red). Mari berdoa 1 menit untuk mengenang beliau," ungkap Ahmad Dhani dengan nada haru di hadapan para hadirin.

Pernyataan tersebut langsung disambut hening oleh peserta debat dan penonton yang hadir.

Suasana berubah menjadi syahdu, sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk sosok yang telah mewarnai industri musik selama puluhan tahun.

Titiek Puspa: Maestro Musik Perempuan Indonesia

Lahir dengan nama asli Sumarti pada 1 November 1937 di Tanjung, Kalimantan Selatan, Titiek Puspa dikenal sebagai sosok multitalenta—seorang penyanyi, pencipta lagu, penulis, hingga aktris. Kariernya dimulai sejak era 1950-an dan terus bersinar hingga akhir hayatnya.

Ia dikenal sebagai pelopor di dunia musik Indonesia, khususnya bagi musisi perempuan. Dengan suaranya yang khas dan kemampuannya menciptakan lagu-lagu penuh makna, Titiek telah menorehkan tinta emas dalam sejarah musik nasional.

Karya-Karya Abadi yang Melambungkan Namanya

Beberapa karya cipta Titiek Puspa yang hingga kini masih dikenang dan dinyanyikan lintas generasi di antaranya:

“Kupu-Kupu Malam” – lagu penuh metafora yang menggambarkan kehidupan perempuan pekerja malam dengan nada yang puitis namun menggugah empati.

“Bing” – lagu balada yang diciptakan sebagai penghormatan untuk Bing Slamet, sahabat sekaligus idola masa mudanya.

“Apanya Dong”, “Marilah Kemari”, dan “Doa Seorang Ibu” juga menjadi bukti kepiawaiannya meramu lirik dan melodi yang menyentuh hati.


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x