Kompas TV internasional kompas dunia

AS Umumkan Penarikan Sebagian Pasukan di Irak dan Afghanistan

Kompas.tv - 18 November 2020, 03:07 WIB
as-umumkan-penarikan-sebagian-pasukan-di-irak-dan-afghanistan
Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan Amerika Serikat Christopher Miller. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

WASHINGTON, KOMPAS.TV – Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Christopher Miller mengumumkan rencana untuk mengurangi jumlah pasukan AS di Irak dan Afghanistan, Selasa (17/11/2020).

Ia mengatakan keputusan itu dibuat untuk memenuhi janji Presiden Donald Trump untuk memulangkan pasukan, bahkan ketika Partai Republik dan sekutu AS memperingatkan bahwa penarikan ini diputuskan dengan tergesa-gesa.

Rencana penarikan pasukan yang dipercepat, dibuat di saat-saat terakhir Trump menjabat sebagai Presiden AS. Penarikan sebagian pasukan dijadwal selesai lima hari sebelum Joe Biden dilantik sebagai Presiden AS yang baru.

Miller yang menolak untuk menjawab pertanyaan dari wartawan, mengatakan AS akan memangkas jumlah pasukan di Afghanistan dari lebih dari 4.500 menjadi 2.500. Sedangkan jumlah pasukan di Irak dikurangi dari sekitar 3.000 menjadi 2.500.

Baca Juga: Di Akhir Masa Jabatan, Trump Akan Kurangi Pasukan di Afghanistan dan Irak

Miller menambahkan bahwa AS tetap siap melakukan tindakan jika kondisi di Afghanistan dan Irak dianggap memburuk.

"Jika ada teror, ketidakstabilan, perpecahan dan kebencian yang mengganggu upaya kami, kami siap untuk mengerahkan kemampuan yang diperlukan untuk menggagalkan mereka," katanya dalam pernyataan sekitar delapan menit kepada wartawan di ruang rapat Pentagon, seperti dilansir dari the Associated Press.

Rencana penarikan itu tidak sesuai dengan janji Trump untuk segera mengakhiri perang panjang yang ditempuh Amerika. Ini juga bertentangan dengan arahannya tentang penarikan pasukan didasarkan pada kondisi di lapangan, bukan berdasarkan tanggal di kalender.

Para pemimpin militer di Afghanistan mengatakan bahwa Taliban belum akan mengurangi serangan kekerasan terhadap pasukan pemerintah Afghanistan. Pasukan AS berada di Afghanistan sejak mereka menginvasi negara ini pada Oktober 2001.

Baca Juga: Donald Trump Akui Kekalahannya Secara Tersirat

Keputusan tersebut disambut dingin oleh beberapa pemimpin Partai Republik di Capitol Hill, dan juga mendapat kritik dari Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Penasihat keamanan nasional Trump, Robert O'Brien, mengatakan presiden menepati janjinya kepada rakyat Amerika untuk mengeluarkan pasukan AS dari zona perang.

“Pada Mei, Presiden Trump berharap mereka semua akan pulang dengan selamat dan dalam keadaan utuh,” kata O'Brien kepada wartawan di Gedung Putih tak lama setelah Miller membuat pengumuman di Pentagon.

“Saya ingin menegaskan kembali bahwa kebijakan ini bukanlah hal baru. Ini telah menjadi kebijakan presiden sejak awal menjabat,” kata O'Brien.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x