KIEV, KOMPAS.TV - Sejak akhir pekan lalu, beredar video yang menampilkan sekumpulan tentara yang diduga pasukan Ukraina menyiksa dan menembak kaki tawanan perang asal Rusia. Video itu diduga direkam oleh salah satu penawan.
Belum diketahui sumber atau kali pertama video tersebut dipublikasikan. Video ini mulai bersirkulasi secara luas di media sosial sejak Minggu (27/3/2022).
Artikel Kompas TV ini tidak menayangkan video tersebut karena muatan kekerasan yang terlalu vulgar.
Video berdurasi sekitar lima menit itu awalnya menampilkan lima tawanan Rusia yang mengalami luka bekas penyiksaan.
Lalu, datang tiga tawanan lain yang langsung ditembak pihak yang diduga tentara Ukraina di bagian kaki. Salah satu tawanan kemudian dihantam dengan ujung senapan di bagian wajah.
Sejumlah penawan memukuli dan menendang para tawanan sepanjang video. Penawan terlihat mengenakan ban lengan biru yang menandakan tentara Ukraina.
Baca Juga: Inilah Tuntutan Ukraina dalam Perundingan Terbaru dengan Rusia di Istanbul Turki, Hari Ini
Dalam video tersebut, pihak penawan dan tawanan berbicara dalam bahasa Rusia. Pihak penawan berbicara bahasa Rusia dengan aksen Ukraina. Salah satu penawan pun sempat terekam bicara dalam bahasa Ukraina.
Pada Senin (28/3), New York Times melaporkan berhasil memverifikasi tempat kejadian di video itu. Lokasi penganiayaan ada di timur pinggiran kota Kharkiv yang dikuasai pasukan Ukraina, dekat front pertempuran.
Salah satu penawan sempat beralasan bahwa mereka menyiksa tawanan karena Rusia membombardir Kharkiv. “Kamu menghancurkan Kharkiv!” teriak salah satu penawan sambil mengumpat kepada tawanan dalam video.
Kharkiv sendiri menjadi medan perang sejak Rusia memulai invasi pada 24 Februari lalu. Kota terbesar kedua di Ukraina itu berulang kali dibombardir Rusia.
Sejumlah kalangan di pihak Ukraina membantah pasukannya menganiaya tawanan Rusia. Melalui laman Telegram-nya, salah satu penasihat kantor kepresidenan Volodymyr Zelensky, Oleksiy Arestovich menegaskan bahwa setiap tawanan diberlakukan “sesuai Konvensi Jenewa”.
Akan tetapi, Arestovych tidak secara spesifik menyinggung video penyiksaan tawanan Rusia yang diduga terjadi di Kharkiv.
Sementara itu, komandan militer Ukraina, Jenderal Valeriy Zaluzhnyi menuduh Rusia memalsukan video itu untuk memperburuk citra militer Ukraina.
“Musuh memproduksi dan membagikan video dengan (konten) perlakuan tak manusiawi terhadap terduga ‘tawanan Rusia’ oleh ‘tentara Ukraina’ untuk mendiskreditkan pasukan pertahanan Ukraina,” kata Jenderal Zaluzhnyi dikutip The Guardian.
Pemerintah pusat di Kiev sendiri mengaku akan menggelar investigasi tentang insiden tersebut. Kiev mengaku pihaknya menangani dugaan perlakuan tak manusiawi terhadap tawanan “dengan sangat serius”.
Sementara itu, Moskow telah membuat pernyataan yang mengecam dugaan penyiksaan tawanan di Kharkiv. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut “rekaman mengerikan” itu harus diusut dan pelaku diseret ke pengadilan.
Baca Juga: Pasukan Rusia Bombardir Permukiman di Byshiv, Warga Pilih Bertahan dan Tidak Mengungsi
Sumber : The New York Times/The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.