Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Jika Putin Digulingkan Ternyata Bahaya untuk Barat, Penggantinya Diyakini Akan Lebih Buruk

Kompas.tv - 15 April 2022, 16:59 WIB
jika-putin-digulingkan-ternyata-bahaya-untuk-barat-penggantinya-diyakini-akan-lebih-buruk
Ternyata menggulingkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, hanya akan membahayakan bagi Barat. (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

SYDNEY, KOMPAS.TV - Kemungkinan Presiden Rusia Vladimir Putin digulingkan ternyata bakal lebih berbahaya bagi Barat.

Menurut pengamat politik, Profesor Alexey Muraviev, pengganti Putin diyakini bakal lebih buruk dan menjadi ancaman untuk Barat.

Sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu, spekulasi mengenai keadaan kesehatan pemimpin Rusia itu terus muncul.

Apalagi muncul laporan bahwa Putin kerap ditemani oleh dokter kanker terkenal Rusia.

Baca Juga: Pria Inggris yang Menyerah ke Rusia Dipermalukan di TV, Babak Belur dan Diborgol

Selain itu, juga beredar kemungkinan kudeta terhadap Putin karena hasil perang di Ukraina yang tak memberikan hasil positif.

Apalagi, Putin diketahui telah memecat dan memenjarakan sejumlah pembantunya, yang tak memberikan hasil memuaskan dalam penyerangan ke Ukraina.

Profesor Alexey Muraviev, yang merupakan Profesor Studi Strategi dan Keamanan Nasional di Universitas Curtin, Perth Australia telah menganalisis apa yang terjadi jika badan rahasia Rusia mencoba menggulingkannya.

“Saya percaya ada banyak potensi untuk kudeta, tetapi bukan karena alasan yang kita asumsikan dan pahami,” tuturnya kepada Sky Sports dikutip dari Daily Star.

“Jika kudeta dilakukan oleh, katakanlah, penegak hukum keamanan Rusia atau militer Rusia dalam hal ini, itu bukan karena mereka ingin menghentikan perang. Itu karena mereka ingin memenangkan perang,” kata Muraviev.

Menurutnya, saat ini ada ketegangan antara komunitas intelijen Rusia dan Putin.

“Hal itu dikarenakan ada kesalahan penilaian yang jelas, dan itu mungkin didorong oleh Putin sendiri,” kata Muraviev.

Sang profesor menggambarkan bagaimana kesalahan langkah ini muncul dari pemahaman bahwa Rusia akan dianggap sebagai pembebas, bukan penjajah negara tetangga mereka.

Baca Juga: Kisah Heroik Islam El-Ashri, Penyelamat Warga Arab di Ukraina dari Serangan Rusia

Apalagi, Putin dilaporkan marah karena ternyata pasukannya tak disambut dengan bunga oleh rakyat Ukraina.

Muraviev pun menambahkan jika Putin dikudeta atau digulingkan itu tidak akan menjadi solusi positif untuk negara Barat.

“Jika ada perubahan rezim, itu karena militer dan dinas keamanan akan menyalahkan Putin karena terlalu lunak, dan benar-benar berusaha mencari jalan keluar dari kebuntuan ini,” ujarnya.

“Jika ada rezim yang menempati tempatnya, maka itu akan menjadi seseorang yang bahkan lebih radikal dari Putin dan berbahaya bagi Barat,” kata Muraviev.



Sumber : Daily Star



BERITA LAINNYA



Close Ads x