Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Serang Warganya Sendiri, Labeli Rapper Terkenal yang Anti-Perang sebagai Agen Asing

Kompas.tv - 9 Oktober 2022, 08:21 WIB
rusia-serang-warganya-sendiri-labeli-rapper-terkenal-yang-anti-perang-sebagai-agen-asing
Rapper terkenal Rusia Oxxxymiron dilabeli Kremlin sebagai agen asing, setelah menentang penyerangan Rusia ke Ukraina. (Sumber: AP Photo/Pavel Golovkin)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia menyerang warganya sendiri yang merupakan seorang rapper terkenal dengan nama panggung Oxxxymiron.

Pada Jumat (7/10/2022), Kementerian Dalam Negeri Rusia melabeli rapper berusia 37 tahun itu sebagai agen asing.

Oxxxymiron yang memiliki nama asli Miron Fydorov, terkenal sebagai anti-perang, dan menyebut serangan Rusia ke Ukraina sebagai malapetaka dan kejahatan.

Baca Juga: Jalur Logistik via Darat Perang Rusia di Ukraina Terputus akibat Ledakan Bom Truk di Jembatan Krimea

Dikutip dari The Moscow Times, Sabtu (8/10/2022), laman Kementerian Pertahanan Rusi menambahkan nama-nama dalam daftar agen asing, sebuah istilah yang digunakan bagi pengkritik Kremlin.

Oxxxymiron adalah satu dari ribuan orang Rusia yang meninggalkan negaranya sejak Kremlin mengirim pasukan ke Ukraina.

Ia juga menyelenggarakan konser untuk mendukung pengungsi Ukraina dari luar negeri.

Selain Oxxxymiron, penulis fiksi ilmiah popular Rusia Dmitry Glukhvsky, yang juga mengecam serangan itu dan dimasukkan dalam daftar buronan karena mendiskreditkan tentara Rusia, juga dicap sebagai agen asing.

Penulis novel fiksi “Metro 2033” itu dimasukkan dalam daftar setelah pengadilan Rusia memerintahkan penangkapannya secara in absentia karena kritiknya terhadap serangan tersebut.

Baca Juga: Rusia Tunjuk Jenderal Perang Baru di Ukraina, Terkenal Kontroversial karena Serangan Ini

Politiskus feminis Alena Popova, dan jurnalis Radio Free Europe, Irina Storozheva, juga ditambahkan ke daftar agen asing.

Label tersebut sebelumnya digunakan kepada musuh rakyat era Uni Sovyet.

Namun, label itu kini digunakan secara luas terhadap lawan, jurnalis dan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), yang dituduh melakukan kegiatan politik yang didanai asing.



Sumber : The Moscow Times



BERITA LAINNYA



Close Ads x