MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia secara mengejutkan memuji deklarasi para pemimpin G20, meski menjadi sasaran kecaman atas serangan yang dilakukan ke Ukraina.
Isu tentang invasi Rusia ke Ukraina mendominasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Indonesia.
Bahkan, dilaporkan terjadi perselisihan tentang redaksional pada dokumen deklarasi terakhir, yang berlangsung hingga jam-jam terakhir pertemuan.
Pada dokumen tersebut juga tercatat adanya pandangan dan penilaian situasi yang berbeda, serta menyebut bahwa G20 bukanlah forum untuk menyelesaikan masalah keamanan.
Baca Juga: Ngotot Salahkan Rusia atas Rudal Hantam Polandia, Zelenskyy Dikecam Ingin Mulai Perang Dunia III
Meski deklarasi tersebut mengecam serangan Rusia ke Ukraina, terlihat adanya sinyal-sinyal perbedaan di antara pemimpin negara G20.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, teks final dari deklarasi pemimpin G20 merupakan pencapaian tersendiri bagi Rusia.
“Perbedaan dalam pendekatan dan juga perbedaan sudut pandang telah dicatat dan direkam dalam deklarasi final,” katanya dikutip dari Euronews.
“Tentu saja para ahli kami, Kementerian Luar Negeri dan Sherpa kami berusaha keras untuk memastikan bahwa teks yang seimbang telah lahir,” tambah Peskov.
Baca Juga: Ukraina Tuding Rusia Lakukan Penyiksaan di Kherson: Skalanya Mengerikan
Kremlin sendiri telah menerbitkan terjemahan Rusia dari deklarasi G20 yang lengkap dan akurat di situs web-nya.
Pernyataan itu menggunakan kata “perang”, merujuk pada "agresi oleh Federasi Rusia terhadap Ukraina”, juga menyebutkan tuntutan dari sebagian besar G20 untuk penarikan penuh dan tanpa syarat Moskow dari wilayah Ukraina.
Hal itu merupakan sebuah langkah yang mengejutkan, mengingat deklarasi G20 penuh dengan kata-kata yang kritis terhadap Moskow.
Media Rusia sendiri dilarang menggunakan istilah perang atau invasi untuk menggambarkan apa yang disebut Rusia sebagai operasi militer khusus di Ukraina.
Sumber : Euronews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.