JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengungkapkan tak ada Warga Negara Indonesia (WNI) terdampak kerusuhan Prancis.
Kerusuhan melanda Prancis setelah seorang remaja 17 tahun tewas ditembak polisi di Nanterre, pinggir Kota Paris, Prancis, Selasa (27/6/2023).
Penembakan remaja yang didentifikasi sebagai Nahel m itu terjadi setelah pemuda keturunan Aljazair yang tak memiliki SIM itu melakukan pelanggaran lalu lintas.
Selain di Nanterre, kerusuhan juga menyebar hingga Seine-Saint Denis dan Villerbanne.
Baca Juga: PM Kamboja Hun Sen Serang Facebook dan Ancam Menutupnya, Ternyata Sakit Hati
Kota besar lainnya termasuk Nantes dan Toulouse juga terdampak kerusuhan tersebut.
“KBRI Paris telah berkoordinasi dengan kepolisian Kota Nanterre serta simpul simpul masyarakat Indonesia,” ujar Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha dalam keterangannya dikutip dari Tribunnews, Sabtu (1/7/2023).
“Hingga saat ini tidak terdapat WNI yang berdampak atau terlibat kerusuhan tersebut,” lanjutnya.
Ribuan petugas dilaporkan dikerahkan oleh Pemerintah Prancis untuk meredakan situasi penuh kekerasan itu.
Setidaknya lebih dari 400 orang telah ditangkap di seluruh Prancis atas insiden tersebut.
Baca Juga: Bintang PSG Kylian Mbappe Bersuara atas Kerusuhan Prancis, Serukan Protes Damai dan Kecam Kekerasan
Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan kemudian mengadakan pertemuan keamanan darurat untuk mengembalikan perdamaian di Prancis.
Sejumlah kota kecil di sekitar Paris bahkan memberlakukan jam malam, dan para remaja diminta untuk tidak keluar rumah.
Salah satu protes yang terjadi di Paris dipimpin oleh ibu Nahel, Mounia Naheldi Nanterre.
Protes yang awalnya berjalan lancar kemudian berakhir dengan kerusuhan.
Sumber : Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.