Kompas TV internasional kompas dunia

9 Staf PBB Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza, Markas PBB di Gaza Rusak Kena Bom

Kompas.tv - 11 Oktober 2023, 20:33 WIB
9-staf-pbb-tewas-dalam-serangan-udara-israel-di-gaza-markas-pbb-di-gaza-rusak-kena-bom
Warga Palestina menyelamatkan anak dari reruntuhan sisa pengeboman udara Israel. PBB hari Rabu, (11/10/2023) mengungkapkan sembilan stafnya tewas dalam serangan udara Israel terhadap Gaza, 18 sekolah yang diubah menjadi tempat perlindungan oleh UNRWA rusak dalam serangan termasuk markas besar mereka di Kota Gaza. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

JERUSALEM, KOMPAS.TV - Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Rabu (11/10/2023), mengungkapkan sembilan stafnya tewas dalam serangan udara Israel terhadap Gaza sejak dimulainya gelombang serangan udara pada Sabtu (7/10/2023) lalu. Beberapa di antaranya tewas pada Selasa malam.

"Perlindungan warga sipil adalah yang utama, termasuk dalam masa konflik," kata Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma. "Mereka harus dilindungi sesuai dengan hukum perang." 

Melansir Associated Press, PBB mengatakan serangan udara tersebut membunuh staf PBB di rumah-rumah mereka di seluruh wilayah tersebut. Dia juga mengatakan, 18 sekolah yang diubah menjadi tempat perlindungan oleh UNRWA rusak dalam serangan itu, dan markas besar mereka di Kota Gaza juga rusak, tanpa menyebabkan korban jiwa.

Militer Israel mengatakan lebih dari 1.200 orang, termasuk 155 tentara, tewas di Israel sejak serangan Hamas hari Sabtu. Di Gaza, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 1.050 orang telah tewas dan lebih dari 5.100 luka.

Warga di Gaza menghadapi kehilangan suplai listrik yang sangat mendesak karena pasokan bahan bakar semakin berkurang di wilayah yang terkepung. Serangan udara Israel menghancurkan seluruh lingkungan pada hari Rabu, dan rumah sakit di Jalur Gaza berjuang untuk merawat para korban dengan persediaan medis yang semakin menipis.

Otoritas listrik Gaza mengatakan pembangkit listrik mereka, satu-satunya di wilayah tersebut, telah kehabisan bahan bakar, sehingga wilayah ini kehilangan pasokan listrik.

Baca Juga: Pembangkit Listrik Gaza Terancam Berhenti Beroperasi karena Blokade, Palestina: Pembunuhan Massal

Jasad warga sipil Israel, banyak di antaranya perempuan, lansia dan anak-anak yang ditembak mati kombatan Hamas di kibbutz Kfar Azza pada Selasa, 10 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo)

Israel telah memutus pasokan makanan, bahan bakar, listrik, dan obat-obatan ke Gaza, dan satu-satunya akses yang tersisa melalui Mesir ditutup pada Selasa (10/10) setelah serangan udara mengenai daerah dekat perlintasan perbatasan.

Perang yang telah menelan lebih dari 2.200 nyawa di kedua pihak ini diperkirakan akan meningkat. Serangan akhir pekan yang oleh Hamas dianggap sebagai balasan atas memburuknya kondisi warga Palestina di bawah pendudukan Israel telah meningkatkan tekad Israel untuk menghancurkan kendali kelompok itu di Gaza.

Pintu perlintasan Rafah tetap ditutup di kedua sisi, menurut pejabat keamanan Mesir.

Badan pengungsi Palestina PBB mengatakan 250.000 orang telah mengungsi di Gaza namun tidak bisa keluar dari wilayah tersebut akibat blokade selama bertahun-tahun yang dijaga oleh Israel dan Mesir.

Pejabat Mesir itu mengatakan beberapa konvoi bantuan Mesir yang diisi dengan bahan bakar, material konstruksi, dan makanan tidak dapat memasuki Jalur Gaza melalui Rafah.

Sementara itu, puluhan keluarga Palestina masih terjebak di Kota Sinai el-Arish. Tidak ada rincian lain yang tersedia secara langsung. Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim karena tidak mendapat informasi yang cukup untuk berbicara.


 

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x