GAZA, KOMPAS.TV - Brigade Al-Qassam dari kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengumumkan mereka menggagalkan upaya militer Israel untuk membebaskan sandera yang justru tewas selama operasi tersebut, Jumat (8/12/2023).
Pernyataan Brigade Al-Qassam itu muncul dalam sebuah video yang menampilkan sandera Israel, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Sa'ar Baruch dan berbicara tentang tempat dan tanggal penangkapannya, seperti dilaporkan oleh Anadolu, Sabtu (9/12/2023).
Baruch, berusia 24 tahun, mengatakan dirinya ditawan selama 40 hari pada saat pengambilan gambar dan ingin pulang.
Pernyataan tertulis dalam video menyebutkan "pasukan Zionis menyusup pada fajar hari (Jumat) ke tempat di mana sandera tersebut ditahan menggunakan ambulans, menyamar di bawah organisasi kemanusiaan dalam pelanggaran nyata terhadap hukum internasional, tetapi dipukul mundur dengan tembakan."
Kemudian, video menunjukkan jejak darah yang diklaim berasal dari pasukan Israel yang menyusup, dan diakhiri dengan menunjukkan jenazah yang dikatakan sebagai Baruch, menambahkan bahwa ia tewas dalam upaya yang gagal.
Militer Israel menyatakan dua tentara mereka terluka parah "selama operasi untuk menyelamatkan sandera yang ditawan oleh Hamas."
Militer Israel mengakui "tidak ada sandera yang diselamatkan dalam kegiatan ini."
Baca Juga: AS Veto Resolusi Gencatan Senjata Kemanusiaan Dewan Keamanan, Upaya Pasal 99 Sekjen PBB Gagal
Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina, Hamas.
Setidaknya 133 orang tewas akibat serangan intensif militer Israel di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir, demikian dilaporkan Kementerian Kesehatan di Gaza pada Sabtu (9/12/2023).
Dalam pernyataannya, kementerian tersebut menyebutkan 259 orang lainnya juga terluka akibat bombardir Israel selama 24 jam terakhir.
Menurut pernyataan itu, 71 orang tewas dan 160 orang terluka tiba di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir Al-Balah, tengah Jalur Gaza selama 24 jam terakhir. Sedangkan 62 orang tewas dan 99 orang terluka tiba di Kompleks Rumah Sakit Nasser di selatan Jalur Gaza, sebagai akibat dari terus-menerusnya serangan Israel.
Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina, Hamas.
Setidaknya 17.487 warga Palestina tewas dan lebih dari 46.480 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat tanpa henti di enklave tersebut sejak 7 Oktober setelah serangan Hamas melintasi batas wilayah. Jumlah kematian Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.200, menurut data resmi.
Sumber : Anadolu / WAFA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.