Kompas TV internasional kompas dunia

Usai Helikopter AS Serang Kapal Houthi, Iran Kirim Kapal Perang ke Laut Merah

Kompas.tv - 1 Januari 2024, 23:05 WIB
usai-helikopter-as-serang-kapal-houthi-iran-kirim-kapal-perang-ke-laut-merah
Bendera Iran. Militer Iran dilaporkan mengirimkan kapal perang ke Laut Merah seiring meningkatnya militerisasi di perairan tersebut. Media Iran melaporkan bahwa kapal yang dikirim adalah IRIS Alborz, bagian dari Armada AL ke-94 Iran. (Sumber: AP Photo/Vahid Salemi, File)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

TEHERAN, KOMPAS.TV - Militer Iran dilaporkan mengirimkan kapal perang ke Laut Merah seiring meningkatnya militerisasi di perairan tersebut. Media Iran melaporkan bahwa kapal yang dikirim adalah IRIS Alborz, bagian dari Armada AL ke-94 Iran.

Kapal IRIS Alborz diketahui dibuat sebelum Revolusi Islam Iran 1979. Namun, kapal ini telah dirombak dan dipasangi sistem persenjatan baru empat tahun silam.

Baca Juga: Serangan AS Bunuh 10 Milisi Houthi, Krisis Laut Merah Memanas

Langkah Iran ini ditempuh usai Amerika Serikat (AS) menenggelamkan tiga kapal pemberontak Houthi Yaman dan membunuh 10 milisi pada Minggu (31/12/2023). Helikopter AS meluncurkan serangan usai mendapat panggilan SOS dari kapal kontainer berbendera Singapura yang diserang Houthi.

Pihak Houthi mengecam serangan AS tersebut dan berjanji akan membalas. Houthi sendiri berulangkali menyerang kapal-kapal yang melintas di Laut Merah karena menuduh mereka terkait Israel.

Al Jazeera melaporkan, penerjunan kapal perang Iran juga beriringan dengan pertemuan antara Kepala Dewan Keamanan Nasional Iran Ali Akbar Ahmadian dengan negosiator Houthi, Muhammad Abdulsalam.

Belum diketahui di mana terjadinya pertemuan tersebut atau isu apa yang menjadi topik bahasan. Namun, media Iran melaporkan bahwa Teheran menyanjung langkah Houthi mendukung Palestina dengan mendeklarasikan perang terhadap Israel.

Baca Juga: Israel Tarik Ribuan Pasukan dari Gaza Utara, Bakal Gempur Tempat Ratusan Ribu Warga Mengungsi



Sumber : Al Jazeera


BERITA LAINNYA



Close Ads x